25 Tahun FK3I Jawa Barat
Membangun kesadaran multipihak untuk terwujudnya kawasan lestari masyarakat mengabdi forum komunikai kader konservasi indonesia (FK3I Jawa Barat ) lahir 22 September 1994. 25 tahun FK3I Jabar berkiprah, semakin sadar dan mengakui bahwa semakin panjang umur kami akan tetapi keadaan kawasan semakin buruk dan berjalan seimbang dengan keadaan masyarakat sekitar kawasan yang tetap miskin dan tidak berdaya.
Kami berkesimpulan hal itu terjadi akibat musuh kita adalah kita sendiri.kita sebagai manusia,manusia yang serba membutuhkan dan ketergantungan terhadap alam dan isinya yang akhirnya memanfaatan bahkan sampai memperkosa alam beserta isinya demi mendapatkan kebutuhannya namun kerusakan kawasan alam dan isinya tidak sebanding dengan kemakmuran masyarakat sekitarnya, akan tetapi lebih menguntungkan sekelompok kecil kaum masyarakat dan selebihnya malah di ekploitasi untuk kepentingan asing.
Pasal 33 UUD 45 menyebutkan, Udara Tanah dan Air Beserta Isinya Dikuasia Oleh Negara Untuk Sepenuhnya Dimanfaatkan Bagi Masyarakat Luas, telah diperdaya dan diakali sehingga pemanfaat yang mampu dan yang menguasai saja yang menikmatinya,selebihnya jutaan rakyat tetap miskin dan hanya sebagai penonton atau buruh bagi para raja yaitu legislatif,eksekutif,yudikatif dan pengusaha.
Eksekutif membuat formula kebijakan,legislatif turut mengesahkan,yudikatif memperkuat regulasi di ranahnya dan pengusaha memainkan peran modal dan skill penguasaan.sehingga semua regulasi terkesan harus terlebih dulu mengakomodir 4 pilar tersebut.lalu dimana rakyat,masyarakat berada ?. Mereka hanya berada di tataran melaksanakan,mengikuti dan malah ada yang cukup menjadi penonton.
Letak keadilan dalam pengelolaan jelas timpang seiring informasi yang sulit didapat,intimidasi bagi masyarakat yang kritis terus dibungkam,dan pembodohan dengan memakai kekuatan adu domba dan kekuasaan aparat negara membuat rakyat tak berdaya gambaran 25 tahun FK3I Jabar memotret hal tersebut diatas sehingga perlu ada wadah organisasi yang dapat menjalakan roda penyimpangan penyimpangan diatas terus dilawan sehingga terus menurun dan hilang.
25 tahun FK3I Jabar mempunyai komitmen 2020 s/d 2025 harus melakukan pola gerak yang berbeda,pemodal asing ataupun pribumi hanya menjalankan fungsi sebagai pemodal tidak lantas menjadi pemilik,regulasi harus melibatkan dan lebih mementingkan kepentingan rakyat banyak,dan seluruh kekayaan alam sepenuhnya diatur oleh negara untuk kepentingan
kesejahteraan masyarakat luas di negara Indonesia, dari kacamata gerakan dan sejarah perlawanan maka sudah saatnya Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I Jabar) memfungsikan manusia yang berada di legislatif, eksekutif, yudikatif dan pemodal/pengusaha bersama jutaan masyarakat melek konservasi.
Saat ini sudah saatnya seluruh umat manusia di Jawa Barat khususnya dan Indonesia umumnya melek konservasi,sehingga atas nama kepentingan yang banyak kawasan konservasi akan dijaga seluruh umat manusia kamipun memahami tidaklah mudah membangun semangat kesadaran kolehtif pada seluruh umat manusia, namun metode dan alat canggih sudah saatnya digunakan untuk tujuan kepentingan gagasan bagaimana mendukung seuruh masyarakat melek konservasi namun sebelumnya 4 pilar tersebut lah yang harus melek konservasi terlebih dahulu.
Pada kesempatan kali ini di 25 tahun fk3i jabar ingin meyakinkan bahwa jika kita mampu bersama sedikit demi sedikit tujuan mulia diatas pasti akan tercapai.kegiatan 25 tahun FK3I Jabar dengan serangkaian acara diantaranya, musyawarah daerah, simbolis penanaman pohon, syukuran untuk mengenang perjuangan, pemberian bantuan sesuai keinginan masyarakat, penandatanganan nota kesepahaman antara FK3I Jabar dengan 17 KTH dan 5 LMDH dalam rangka turut menjaga dan memanfaatkan serta bertanggung jawab memelihara dan mengawasi serta melindungi kawasan diakhiri dengan pagelaran unjuk kabisa dari berbagai komuitas hiburan serta ramah tamah tanpa harus memproduksi sampah berlebihan merupakan rangkaian kegiatan 25 tahun FK3I Jabar.
Dari rangkaian kegiatan diatas maka kami yakin kedepan dengan merubah perilaku masyarakat secara turun temurun pasti akan mementigkan penjagaan kawasan disbanding hanya berpaku apda kehidupan khsusnya ekonomi. Kegiatan yang akan dihadiri sekitar 500 orang tersebut diharap dapat dituamgkan dan diamalkan oleh seluruh tamu undangan dan masyarakat sekitar kegiatan yang dipersempit selama 3 hari ini juga akan menghadirkan sekitar 400 orang dari berbagai komunitas mitra jaringan intansi terkaitdan para kader pada puncak peringatan yang menampilkan sajian hiburan potong tumpeng serta ramah tamah dengan konsep meminialisir sampah pada hasil kegiatan tentunya.
Di penutup acara kami akan melakukan penandatanga kesepahaman dengan 11 KTH dan 5 LMDH untuk turut membantu tugas fungsi manusia di bidang sosial,pelestarian dan pengawasan terhadap kawasan di msing masing daerahnya.kemudian akan membacakan surat terbuka kepada pemerintah terkait atas kondisi kebakaran hutan di Indonesia pada umunya dan di
kawasan Jawa Barat pada khususnya agar dapat mendorong pemerintah serius menangani dan mengendalikan kasus kebakaran hutan serta berani melakukan tindakan dan upaya hukum terhadap para kapitalis yang melakukan kesengajaan dalam kasus kebakaran hutan.
Diselingi hiburan dan sajian makanan dari masyarakat sekitar ke depan kami terhus akan melakukan upaya pendampingan secara konsisten sehingga masyarakat sebagai garda terdepan penjaga kawasan dihargai,diakui dan diberdayakan oleh pemerintah kami sangat berharap semoga kedepan muncul kader kader baru tangguh dan banyak untuk terus melawan kesenjangan gagasan demi terjaganya kawasan konservasi baik ex situ maupun in situ Bandung, 21 september 2019.
Ketua FK3I Jawa Barat
Dedi Kurniawan