BERITA BOGOR – Guna memperkenalkan olahraga tradisional Jawa Barat kepada anak usia dini pada era digital, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Olahraga Tradisional Kabupaten Bogor Tahun 2020.
Melalui Bimbingan Teknis Olahraga Tradisional Kabupaten Bogor Tahun 2020 Kita Tanamkan Nilai Luhur Budaya Jawa Barat dan Jiwa Sportifitas Sejak Usia Dini.
Kegiatan Bimtek Olahraga Tradisional Tingkat Kabupaten Tahun 2020 yang berlangsung disebuah hotel kawasan Megamendung, Puncak Bogor, dilaksanakn selama tiga hari pada tanggal 24, 25, 26 Februari 2020, melibatkan 40 Guru PAUD – Holistik Integratif dari 40 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
Salah satu narasumber dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), H. Sumardiyanto, M.Pd. mengatakan sebanyak 40 peserta bimtek telah diberikan pemahaman tentang modifikasi alat olahraga tradisional yang disesuaikan dengan standar nasional yang juga mengacu pada keselamatan anak – anak usia dini.
Selama tiga hari, lanjut Sumardiyanto, para Guru PAUD – Holistik Integrasi ini tidak hanya diberikan materi dalam kelas, melainkan melakukan praktik menggunakan peralatan olahraga tradisional sekaligus mofifikasi standar yang digunakan secara nasional dan peraturan dalam penyelenggaraan Festival Olahraga Tradisional.
“Peserta juga diberikan materi modifikasi penggunaan peralatannya yang disesuaikan dengan anak usia dini, seperti bermain sumpit sambil duduk atau sambil bermain dan ukuran alatnya disesuaikan. Hal ini mengikuti peraturan yang telah ditetapkan secara nasional, termasuk untuk pelaksanaan festival di tingkat taman kanak kanak dan anak usia dini. Ini nantinya akan diterapkan kepada anak didik mereka masing – masing,” jelasnya.
Seorang peserta, Nuraen, Guru PAUD Restu Ibu Kampung Cibarengkok Desa Sumur Batu Kecamatan Babakan Madang, menuturkan permainan olahraga tradisional sudah jarang dimainkan oleh anak – anak di desanya. Olahraga tradisional ini akan menjadi salah satu kegiatan belajar bagi anak didiknya didalam maupun diluar kelas sambil bermain.
“Pengenalan dan pemahaman kepada guru mengenai modifikasi standar nasional yang diberikan pada bimtek ini sangat bermanfaat bagi kita untuk dapat melestarikan nilai luhur budaya sunda. Saya akan ajak guru lain untuk bersama – sama memperkenalkan lagi kepada anak – anak sejak usia dini. Apalagi sekarang anak – anak rentan dengan pengaruh negatif gadget, jadi harus digencarkan lagi olahraga tradisional kita,” ujarnya.
Sementara, peserta bimtek yang berasal dari PAUD Al-Kauthsar Kampung Rabak Desa Dago Kecamatan Parung Panjang, Tyas Syah Nurfadilah mengaku sudah mengenal jenis olahraga tradisional jawa barat, akan tetapi pada bimtek ini akhirnya memahami adanya peraturan permainan olahraga tradisional standar nasional. “Sejak mengikuti bimtek, saya baru tahu adanya peraturan standar nasional dan modifikasi peralatan yang mengedepankan keselamatan pengguna peralatannya,” kata dia.
Peserta lainnya, Fachril Heriyanto dari PAUD Citra Bangsa Desa Dayeuh Kecamatan Cileungsi mengatakan anak – anak usia dini dilingkungan Desa Dayeuh masih ada yang melakukan permainan tradisional, namun cara bermainnya masih sangat sederhana peraturannya.
“Anak – anak di desa kami bermain dengan cara mereka sendiri. Walau sama jenis permainannya tapi tidak ada aturan main yang seperti diterangkan dalam bimtek ini. Jadi, nanti saya akan tularkan pengalaman bimtek ini kepada teman guru lainnya supaya bisa diterapkan kepada anak didiknya masing – masing,” ungkapnya. (als)