Aktivitas warga Kampung Babakanpeundeuy, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, beberapa waktu ke depan bakal terganggu.
Akses jalan yang menghubungkan kampung mereka dengan Kampung Pulogeulis Kelurahan Babakanpasar, Kecamatan Bogor Tengah, terancam putus. Itu setelah turap sepanjang 25 meter dan tinggi sekitar 15 meter di RT 03/12 Kelurahan Baranangsing, ambruk, Rabu (6/ 4) dini hari.
Diduga, kondisi turap tak kuat menahan gerusan aliran Sungai Ciliwung sehingga ambruk terbawa arus. Padahal, dinding turap baru diperbaiki tiga bulan lalu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, sebuah jembatan tak bisa digunakan lagi karena fondasinya menggantung sehingga dikhawatirkan ambruk.
Endah (36), warga Kampung Pulogeulis RT 01/04 Kelurahan Babakanpasar, Kecamatan Bogor Tengah, menuturkan, sebelum turap ambruk, sudah ada tanda-tanda keretakan karena fondasi beton turap menggantung setelah tergerus air Sungai Ciliwung.
“Saya mendengar bunyi retakan tembok. Pas saya keluar rumah, turap itu sudah ambruk kurang lebih 15 meter. Warung di atas turapnya juga ikut jatuh ke sungai. Untungnya waktu itu lagi gak ada orang di warung,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW 04 Kampung Pulogeulis, Abdul Hamid, mengungkapkan, turap longsor akibat konstruksi fondasi yang tak kuat menahan beban terutama kikisan aliran Sungai Ciliwung . Selain itu, konstruksi di bagian bawah tanah labil dan mudah bergeser. “Saya dan warga kampung ini pun heran masa baru tiga bulan dibangun sudah ambruk,” terangnya.
Akibat ambruknya turap itu, kata dia, fondasi jembatan pun jadi menggantung. “Kondisi itu sangat membahayakan makanya jembatan ditutup,” terangnya.
Selain itu, tambahnya, ada lima bangunan lagi yang kondisinya kini rawan longsor akibat ambruknya turap tersebut. “Ya tinggal tunggu waktu saja kapan menyusul ambruk. Karena kondisi bangunannya sudah menggantung,” ucapnya.
Sementara itu, Lurah Baranangsiang, Iskandar mengatakan, kawasan RW 12 memang daerah rawan longsor. Karena lokasinya yang berdekatan dengan bataran sungai.
“Untuk kejadian ini, kami sudah melaporkannya ke pemkot. Kami juga mengajukan bantuan ke pemkot untuk warga yang rumahnya terancam ambrol,” tutur Iskandar.
Terkait jembatan penghubung yang terancam ambruk, pihaknya mengimbau warga agar tak melintas di jembatan tersebut untuk sementara waktu.
“Kami sudah memasang penghalang agar jembatan tersebut tak dilalui karena mengancam keselamatan warga. Mudah-mudahan, perbaikan segera dilakukan pemkot,” tandasnya.(sdk/mia/als)
Sumber: Radar Bogor 7/4/2011