BERITA BOGOR – Aktifitas pengerukan tanah mengancam kerusakan alam yang diduga tanpa mengantongi izin pemerintah setempat terjadi di wilayah Desa Hambalang dan Desa Tangkil tak jauh dari sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.
Menurut warga setempat, aktivitas pengerukan tanah galian C di Desa Hambalang dan Desa Tangkil bukan tidak luput dari perhatian warga setempat. Namun warga bahkan perangkat desa dan aparat terkait dibuat tak “berdaya” oleh intervensi oknum, yang mengakibatkan kerusakan lingkungan cukup parah.
Kepala Desa Tangkil Fitriana, membenarkan adanya aktivitas penggalian liar di wiliyah tugasnya. Menurutnya, aktivitas liar itu baru di ketahui dirinya selama tiga hari lalu.
“Kalau yang saya ketahui tiga hari lalu, tetapi berdasarkan informasi aktivitasnya sudah kurang lebih satu bulan,” ungkap Kades Tangkil seperti dilansir kabarsbi.
Ia dan perangkat desa lainnya menegaskan tidak pernah ada perorangan maupun atas nama perusahaan yang memberitahukan bahwa akan ada kegitan pengerukan di wilayahnya.
“Saya sendiri tidak mengetahui tidak ada pihak manapun yang mengurus perizinan. Meski untuk izin galian menjadi wewenang pemrov namun kami tentunya harus mengetahui siapanya, aktivitas di lahan apa. Bukti lahan girik, HGB atau Hak milik informasi itu harusnya kami ketahui,” jelasnya.
Lebih jauh, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Camat setempat bahkan Camat sempat kaget adanya aktivitas pengerukan tanah perbukitan itu.
“Setahu saya lahan pengerukan yang masuk wilayah desa Tangkil adalah lahan eks Pertamina dan masih dalam pengawasan aset negara. Perangkat desa kami sudah tinjau lokasi namun belum dapat mengetahui pihak yang bertanggunjawab, kalau saya sebut namanya kuatir belum tepat,” ucapnya.
Dirinya berharap aktivitas tersebut dihentikan saja karena sudah meresahkan warga dan merusak lingkungan, terlebih tidak ada kontribusi yang benar kepada pemerintah desa.
“Saya berharap dihentikan saja, karena akan merusak lingkungan. Saat ini memang belum musim hujan jadi belum terlalu kelihatan dampak kerusakannya tetapi nanti pada saat musim hujan kami kutir lingkungan jadi rusak dan longsor yang dapat mengancam warga sekitar,” pungkasnya. (*/)