BERITA BOGOR – Ambisi Wali Kota Bogor Bima Arya dalam rencananya menyelesaikan pembangunan transportasi Trem Sebelum Masa Jabatannya berakhir. Bima Arya juga menyera aspirasi Warga Terdampak pembangunan moda transfortasi massal.
Wali Kota Bogor Bima Arya berambisi, mengejar pembangunan transportasi berbasis rel berupa trem sebelum habis masa jabatan di periode keduanya bersama Dedie A Rachim. Dirinya berharap, Trem di Kota Bogor sudah bisa beroperasi dua sampai tiga tahun mendatang lebih tepatnya tahun 2022 atau dua tahun sebelum melepaskan jabatannya sebagai wali kota.
“2-3 tahun kita harapkan bisa operasional,” kata Bima Arya saat ditemui di Balaikota, Jumat (27/9). kemarin.
Menurutnya, di tahun pertama ini pihaknya masih berupaya melakukan kajian-kajian dan hitung-hitungan pembiayaan. Bahkan pihaknya akan menjajaki berbagai kerja sama dengan beberapa badan usaha lainnya seperti halnya Bank Jawa Barat.
Termasuk bagaimana proses yang harus di lakukan bila harus menggandeng pemerintah pusat. Tidak tertutup kemungkinan pembiayaannya dari PT INKA. Dan, untuk mengejar pembangunan mode transportasi ini, banyak skema pilihan yang dapat di ambil termasuk mendatangkan 24 set hibah trem dari pemerintah Utrecht di Negara Belanda.
Menurutnya, setelah melakukan perhitungan, mendatangkan 24 set trem dari Belanda biayanya lebih mahal. Makanya pihaknya saat ini tengah melirik produksi trem dari dalam negeri yang dibuat oleh PT Industri Kereta Api (INKA) di Madiun Jawa Timur. Selain itu bisa juga menggandeng Collas Group sebagai operator trem di Kota Bogor. Bahkan setelah mendengarkan pemaparan dari PT INKA lanjut dia, pembiayaan pembangunan trem di Kota Bogor bisa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pembangunan infrastruktur oleh PT INKA hanya menghabiskan biaya sekitar Rp100 miliar mencakup pembangunan jalur trem, halte dan depo trem. “Kita sudah mulai prosesnya, masalah trem dari mana, kita sambil jalan. Untuk membangun itu kita bangun (dari) PT INKA, untuk membangun jalur tremnya itu. Nanti kita sandingkan dengan collas, belum tentu itu harus pake belanda, (karena) enggak mengikat. Mungkin nanti bisa menggandeng collas sebagai operator,” jelasnya. (*/chr)