Di Kota bogor menjamur para pengamen jalanan, gelandangan dan pengemis (anjal-gepeng) di
setiap penjuru kota ini yang berusaha mencari rejeki agar bisa bertahan hidup.
Salah satu contoh di bundaran Tugu Kujang Baranangsiang Bogor, yang mana
terlihat banyaknya para pengamen jalanan yang lalu lalang di seputar lampu
merah tersebut.
setiap penjuru kota ini yang berusaha mencari rejeki agar bisa bertahan hidup.
Salah satu contoh di bundaran Tugu Kujang Baranangsiang Bogor, yang mana
terlihat banyaknya para pengamen jalanan yang lalu lalang di seputar lampu
merah tersebut.
“Saya sangat mengeluhkan kinerja Pemerintah Kota Bogor melalui
Dinas terkait yang membiarkan banyaknya para pengamen jalanan dan pengemis di
sekitar Tugu Kujang ini. Padahal keberadaan mereka mengganggu arus lalu lintas
dan membuat pemandangan menjadi semrawut,” ujar Wahyudin (36) salah seorang
supir Angkutan Kota jurusan Sukasari-Ciparigi kepada KabarPublik.
Dinas terkait yang membiarkan banyaknya para pengamen jalanan dan pengemis di
sekitar Tugu Kujang ini. Padahal keberadaan mereka mengganggu arus lalu lintas
dan membuat pemandangan menjadi semrawut,” ujar Wahyudin (36) salah seorang
supir Angkutan Kota jurusan Sukasari-Ciparigi kepada KabarPublik.
Menurut dia, selain dapat membahayakan para pengamen yang masih
anak-anak usia sekolah, keberadaan para pengamen juga mengganggu kenyamanan
para penumpang,” keluhnya.
anak-anak usia sekolah, keberadaan para pengamen juga mengganggu kenyamanan
para penumpang,” keluhnya.
Hal senada pun, diungkapkan Ernawati (28) warga Kp. Ciheuleut
Kelurahan Baranangsiang Kecamatan Bogor Timur. “Menjamurnya para pengamen
jalanan, gelandangan dan pengemis di kota Bogor, merupakan sebuah bukti
ketidakmampuan Pemkot Bogor dalam menekan angka pengangguran. Apalagi mereka
(anjal-gepeng) masih berusia anak-anak sekolah, namun terkesan tidak ada upaya
serius Pemerintah dalam mengatasinya,” tandasnya. (Rifai)
Kelurahan Baranangsiang Kecamatan Bogor Timur. “Menjamurnya para pengamen
jalanan, gelandangan dan pengemis di kota Bogor, merupakan sebuah bukti
ketidakmampuan Pemkot Bogor dalam menekan angka pengangguran. Apalagi mereka
(anjal-gepeng) masih berusia anak-anak sekolah, namun terkesan tidak ada upaya
serius Pemerintah dalam mengatasinya,” tandasnya. (Rifai)
Sumber: Kabar Publik