Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan menyelenggarakan bedah buku sebagai wahana untuk membangun jejaring kerja antar penulis buku, peneliti, penyuluh dan pengguna lainya serta diharapkan akan meningkatkan kapasitas, kapabilitas kemudian membuka akses informasi bagi masyarakat. Hal itu di sampaikan Dr Ir Tachrir Fathoni MSc, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, pada acara Bedah Buku Iptek Kehutanan yang digelar Kementerian Kehutanan RI, Rabu (02/11/2011) bertempat di Hotel Pangrango 2 Kota Bogor. Tachrir juga mengatakan, acara bedah buku itu kedepan merupakan acara yg rutin. Bisa dilakukan terus. Badan Litbang ingin mencapai visinya yaitu, suatu badan yang terkemuka didalam penyediaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Sebab indikator-indikator pencapaian institusi badan litbang harus terukur denga baik. Disamping lembaga itu dikenal, terkemuka didalam kinerjanya. “Selain itu, indikator kemajuan badan litbang adalah karya-karya buku yg dihasilkannya. Dapat dinikmati oleh masyarakat luas dan berkualitas,” ujar Tachrir. Sementara menurut panitia penyelenggara Nugroho, dalam laporannya menuturkan maksud diselenggarakannya bedah buku itu, sebagai sarana diseminasi dan promosi, kedua bertujuan untuk mengupas isi buku agar para peserta lebih cepat memahaminya termasuk keunggulan dan kelemahannya.isi buku. “Buku-buku yang dibahas adalah, ‘Penggergajian dan permesinan Kayu Untuk Industri kehutanan’, ‘Arang Aktif: Teknologi Pengolahan dan Masa Depannya’, ‘Penyakit Karat Tumor Pada Sengon’, ‘Pengembangan Penangkaran Rusa Timor : Sintesa Hasil-hasil Litbang’, dan ‘Social Forestry menuju restorasi Pembangunan Kehutanan’.” Jelas Nugroho. Kegiatan bedah buku itu dihadiri sekitar 100 peserta dari unsur LSM dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi, dan pegawai eselon 2 peneliti penyuluhan. Serta asosiasi perusahaan kehutanan, dan para kepala UPT lingkup kehutanan propinsi. (asep)