Buah Pinang sudah sering dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai tanaman herbal. Temuan baru, buah ini mampu mencegah penularan penyakit pada tanaman kedelai.
Ekstrak buah Pinang dapat mematikan dan mengganggu aktivitas nematoda puru akar (NPA) atau sejenis penyakit seperti parasit / cacing pada tanaman kedelai yang menyebabkan ujung akar mati dan pertumbuhan terhenti. Mahasiswa Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB, Lutfi Afifah, Triayastuti P. Ningrum, Veronica T. A. Simanjuntak, Mey Fitriyani, Adnan Najira melalui Program Kreativitas Mahasiswa dalam penelitiannya menemukan buah pinang dapat mencegah penyakit pada tanaman kedelai. Penelitian yang dibimbing Dr. Ir. A. Muin Adnan ini menyebutkan, buah pinang memiliki kandungan alkaloid, seperti arekolin (C8 H13 NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasine dan isoguvasine, tanin terkondensasi, tannin terhidrolisis, flavan, senyawa fenolik, asam galat, getah, lignin, minyak menguap dan tidak menguap, serta garam.
Selain itu disebutkan juga bahwa biji buah pinang mengandung proantosianidin, yaitu efek antibakteri, antivirus, antikarsinogenik, anti-inflamasi, anti-alergi, dan vasodilatasi. Berdasarkan hasil pengamatan, Lutfi Afifah menyebutkan beberapa kasus kehilangan hasil kedelai akibat serangan NPA di Indonesia seperti di Madura dan di Jawa diduga NPA mempunyai kontribusi besar dalam rendahnya produktivitas kedelai di Indonesia.Penelitian di dua lokasi yaitu di laboratorium Nematologi Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB, sedangkan untuk pengujian in vivo filtrat buah Pinang dilakukan di rumah kaca yang dibuat di lahan milik petani di Kampung Gunung Leutik, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji orientasi, uji in vitro pada botol film, uji In vivo di laboratorium, dan uji In vivo di rumah kaca. Dalam uji orientasi didapatkan hasil bahwa filtrat Pinang tidak bersifat fitotoksik (meracuni tanaman) terhadap benih kedelai. Filtrat atau hasil penyaringan buah pinang secara keseluruhan seperti biji dan sabut secara in vitro dapat menyebabkan kematian larva pada konsentrasi tertentu serta bagian-bagian pinang seperti buah, biji, dan sabut memiliki keefektifan yang berbeda dalam menekan kepadatan populasi larva M. incognita. Filtrat Pinang dalam konsentrasi yang secara in vitro dapat menyebabkan kematian larva M. incognita (penyakit nematoda puru akar )hingga 90% . Hal ini dapat menekan intensitas serangan nematoda tersebut pada tanaman kedelai. Hasilnya membuktikan bahwa Pinang berpotensi sebagai nematisida botani dalam mengendalikan nematoda puru akar (NPA) pada tanaman kedelai. Hasil penelitian menunjukkan Bagian buah pinang yang paling efektif dimanfaatkan sebagai nematisida botani adalah campuran biji dan sabut (buah).
(yopi/sir)