Perbaikan yang bersifat sementara ini terpaksa dilakukan karena musim hujan masih terus berlagusng dan diprediki hingga akhir Maret mendatang. “Jika cuaca sudah cerah atau memasuki musim kemarau, dilakukan perbaikan secara permanen,” ujar Kabid Rehabilitasi Jalan dan Jembatan, Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kabupaten Bogor, Cucu Gumuruh.
Cucu Gumuruh menambahkan, jika sekarang dilakukan perbakian permanan dipastikan bakal rusak lagi. “Batua krikil sekuat apapun jalan yang menggunakan aspal atau hotmix dipastikan akan rusak lagi karena curah hujan yang maih tinggi, kecuali pekerjaan peningkatan jalan yang menggunakan pengecoran, sebab itu pengaspalan akan kita dilakukan pada musim kemarau anatar Mei sampai Agustus mendatang,” paparnya.
Menururtnya, pihaknya sudah mendata titik-titik jalan yang rusak di 40 kecamatan. Tingkat kerusakannya, mencapai antara 10 sampai 30 persen. “Kerusakan merarta di semua kecamatan, namun yang paling parah di wilayah Bogor bagian timur seperti di Kecamatan Parung, Gunung Sindur hingga Parung Panjang dan di bagian barat seperti di Kecamatan Gunung Putri, Klapanungal hingga Sukamakmur,” paparnya.
Dia juga mengatakan, penambalan jalan dengan tingkat kerusakan di atas 15 persen akan dilakukan dengan melibatkan pihak ketiga memalui proses tender. Sementara yang dilakukan pihaknya lewat Unit Pelaksanan Teknis (UPT) hanya bersifatnya perawatan.
Ditemui terpisah, Kepala UPT Jalan dan Jembatan wilayah Ciomas, Asep Suryana mengatakan, beberapa titik ruas jalan di wilayahnya mulai dilakukan perbaikan sementara dengan cara tambal sulam. “Hujan masih sering terjadi, sehingga perbakian dilakukan dengan pakai kerikil dan pasir, Kita berharap perbaikan bersif emergency ini dapat mengurangi tigkat kecelakaan sekaligus meguraangi antrian kendaraan,” ujarnya. (iwan)