Tren Penyebaran HIV/AIDS kini mulai bergeser. Jika sebelumnya tingkat prevelensi atau penyebaran infeksi baru HIV/ADIS lebih dominan oleh pelaku narkoba dengan penggunaan jarum suntik bersama-sama. Kini pola penyebaran diakibatkan perilaku seks beresiko. “Kalau sebelumnya yang menjadi tren penyebaran HIV/AIDS oleh jarum yang tajam, kini malah bergeser melalui jarum tumpul, “ ujar Kepala Bidang Pencegahan, Penanggulangan dan Penyakit Lingkungan (P3KL) pada Dinas Kesehatan Kota Bogor dr. Eddy Darma dalam jumpa Pers yang digelar KPAD (Komisi Penanggulangan AIDS Daerah) Kota Bogor di Kantor Sekretariat KPAD setempat Jalan Perintis Kemerdekaan No : 99 Kota Bogor, Selasa (29/11/2011)
Jumpa Pers yang digelar KPAD Kota Bogor digelar menjelang Hari AIDS Sedunia yang akan diperingati, Kamis 1 Desember 2011. Dalam Jumpa Pers tersebut juga menghadirkan Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bogor Edgar Suratman selaku Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS daerah (KPAD) Kota Bogor.
Penyebaran melalui jarum tumpul dimaksud, kata Eddy, prilaku seks beresiko melalui alat vital tanpa pengaman kondom. “ Hingga saat ini penggunaan kondom masih aman, “ kata Eddy menjawab pertanyaan wartawan.
Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan Pembangunan Setdakot Bogor Edgar Suratman selaku Ketua Harian KPAD Kota Bogor menyebutkan, berdasarkan data KPAD Kota Bogor hingga Oktober 2011, di Kota Bogor yang terinfeksi HIV sudah mencapai 1.332 orang, dan penderita AIDS 697 orang. Sedangkan kasus meninggal karena AIDS 56 orang.
Lebih lanjut Eddy Darma menjelaskan, banyak ditemukannya warga Bogor yang terinfeksi HIV /AIDS karena KPAD Kota Bogor pro aktif mendata langsung keberbagai komunitas. “Kami jemput bola (door to door) mendatangi berbagai komunitas seperti komunitas PSK, Narkoba, Waria, Homoseksual dan Pelanggan. Makanya data yang terinveksi HIV/AIDS cukup tinggi, “ jelasnya.(chris)
Sumber: Kota Bogor 29/11/2011