Hujan deras yang mengguyur kawasan Bogor mengakibatkan bencana di sejumlah wilayah Bumi Tegar Beriman. Hal ini membuat pihak Pemkab Bogor harus tetap bersiaga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Yous Sudrajat membenarkan bencana yang terjadi dalam sepekan ini tidak sedikit merusak harta benda milik warga yang menjadi korban. Meskipun tidak menalan korban jiwa.
Dirinya mengurai peristiwa yang terjadi tahun 2013, yakni banjir yang
terjadi di sejumlah titik, di antaranya aliran Sungai Cihoe di
perbatasan Desa Sukagalih Kecamatan Jonggol dan Desa Tegalpanjang
Kecamatan Cariu, Desa Bojong Kulur dan Desa Gunung Putri di Kecamatan
Gunung Putri, serta Desa Gandoang Kecamatan Cileungsi.
terjadi di sejumlah titik, di antaranya aliran Sungai Cihoe di
perbatasan Desa Sukagalih Kecamatan Jonggol dan Desa Tegalpanjang
Kecamatan Cariu, Desa Bojong Kulur dan Desa Gunung Putri di Kecamatan
Gunung Putri, serta Desa Gandoang Kecamatan Cileungsi.
Kemudian
kejadian longsor, lanjut Yous, menyebabkan puluhan rumah rusak berat, sedang dan ringan
mencakup Desa Ciasmara Kecamatan Pamijahan, Desa Tangkil Kecamatan
Caringin, Desa Kopo dan Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Desa Sukaresmi
Kecamatan Tamansari, serta Desa Pasir Gaok Kecamatan Rancabungur.
Terkait kesiapan pemerintah ditahun 2014 ini, menurut
Yous Sudrajat, pihaknya sudah membentuk 4 desa sebagai pilot project
Desa Tangguh Bencana. Keempatnya adalah Desa Cijayanti-Kecamatan Babakan
Madang, Desa Cipayung Datar-Kecamatan Megamendung, Desa Karang Asem
Barat-Kecamatan Citeureup, serta satu desa di Kecamatan Sukaraja. “Namun,
desa tangguh ini bukan menghilangkan bencana. Tetapi kita mau
masyarakat di sana memiliki kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana.
Mampu melakukan tindakan preventif serta tanggap darurat,” ucapnya, dikutip Pakar, kemarin.
Yous Sudrajat, pihaknya sudah membentuk 4 desa sebagai pilot project
Desa Tangguh Bencana. Keempatnya adalah Desa Cijayanti-Kecamatan Babakan
Madang, Desa Cipayung Datar-Kecamatan Megamendung, Desa Karang Asem
Barat-Kecamatan Citeureup, serta satu desa di Kecamatan Sukaraja. “Namun,
desa tangguh ini bukan menghilangkan bencana. Tetapi kita mau
masyarakat di sana memiliki kesadaran dan kesiapan menghadapi bencana.
Mampu melakukan tindakan preventif serta tanggap darurat,” ucapnya, dikutip Pakar, kemarin.
Ditambahkan oleh Kepala Seksi (Kasie) Kedaruratan pada
BPBD Kabupaten Bogor, Budi Aksomo mengatakan, untuk penanganan
kebencanaan, pihaknya menerjunkan seluruh personel tim reaksi cepat
(TRC). “Kami mengimbau agar masyarakat dan para camat di daerah rawan
bencana meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terutama di wilayah
rawan bencana. Apabila terjadi bencana, segera laporkan kepada aparatur
setempat dan BPBD,” pintanya.
BPBD Kabupaten Bogor, Budi Aksomo mengatakan, untuk penanganan
kebencanaan, pihaknya menerjunkan seluruh personel tim reaksi cepat
(TRC). “Kami mengimbau agar masyarakat dan para camat di daerah rawan
bencana meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terutama di wilayah
rawan bencana. Apabila terjadi bencana, segera laporkan kepada aparatur
setempat dan BPBD,” pintanya.
Berdasarkan data, Kabupaten Bogor memiliki 23 kecamatan yang rentan bencana, di antaranya Cigombong, Caringin, Cisarua, Dramaga, Ciomas, Tanjungsari, Sukajaya, Megamendung, Ciawi, Cijeruk, Pamijahan, Sukamakmur, Ciampea, Leuwiliang, Nanggung, Babakan Madang, Citeureup dan Bojonggede.
Ancaman Bencana Kota Bogor
Bencana di Kota Bogor didominasi oleh
longsor. Tetapi seperti di Kabupaten Bogor, bencana di Kota Bogor juga
tanpa menelan korban jiwa. Namun, bencana baik di Kabupaten Bogor maupun
di Kota Bogor tidak sedikit merusak harta benda rakyat dan fasilitas
umum. Rasa takut juga sempat menghantui warga terutama korban.
longsor. Tetapi seperti di Kabupaten Bogor, bencana di Kota Bogor juga
tanpa menelan korban jiwa. Namun, bencana baik di Kabupaten Bogor maupun
di Kota Bogor tidak sedikit merusak harta benda rakyat dan fasilitas
umum. Rasa takut juga sempat menghantui warga terutama korban.
Fasilitas
umum yang rusak akibat bencana antara lain irigasi yang jebol di Desa
Ciasmara yang memicu longsor dan merusak empat rumah warga. Di Kota
Bogor, pagar pengaman jalan (guard rail) di jembatan Jalan KH. Abdullah
Bin Nuh, Kelurahan Cilendek Barat, RT3/12 Kecamatan Bogor Barat runtuh.
Pondasi jembatan sepanjang 90 meter ambles dan menimpa bangunan di
sebelahnya. Trotoar di pinggir jalan ikut ambles. “Jembatan
tetap berfungsi, tetapi bisa dilalui satu jalur,” kata Kasat Lantas
Polres Bogor Kota, AKP Bramastyo, di Bogor, Selasa (14/1).
Sebuah
masjid jami bernama Nuruh Ijabah di Kampung Rancamaya Kidul, Gang Dodol,
RT 02/10, Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, juga ambruk
saat hujan deras disertai angin kencang mengguyur kawasan Kota Bogor,
Senin (13/1) petang.
masjid jami bernama Nuruh Ijabah di Kampung Rancamaya Kidul, Gang Dodol,
RT 02/10, Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan, juga ambruk
saat hujan deras disertai angin kencang mengguyur kawasan Kota Bogor,
Senin (13/1) petang.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 15:30 WIB,
beruntung tidak menimbulkan korban jiwa. Padahal saat peristiwa terjadi
sejumlah warga diketahui sedang menunaikan ibadah salat Ashar di masjid
tersebut. Masjid seluas 12×20 meter itu ambruk pada lantai dua, dari
atap hingga kubah. Rasa takut tak pelak menghantui warga, karena suara
ambruk pondasi dan kubah terdengar sampai radius 500 meter ke pemukiman
warga di sekitarnya.
beruntung tidak menimbulkan korban jiwa. Padahal saat peristiwa terjadi
sejumlah warga diketahui sedang menunaikan ibadah salat Ashar di masjid
tersebut. Masjid seluas 12×20 meter itu ambruk pada lantai dua, dari
atap hingga kubah. Rasa takut tak pelak menghantui warga, karena suara
ambruk pondasi dan kubah terdengar sampai radius 500 meter ke pemukiman
warga di sekitarnya.
Demikian juga saat longsor menerjang di Desa
Ciasmara, warga ketakutan mendengar sara gemuruh datang menerjang rumah
mereka. Di sisi lain, bencana kali ini cepat ditangani. Warga juga turun
bergotong royong membantu korban. (red)
Ciasmara, warga ketakutan mendengar sara gemuruh datang menerjang rumah
mereka. Di sisi lain, bencana kali ini cepat ditangani. Warga juga turun
bergotong royong membantu korban. (red)
Abah Anom (74), Senior TRC BPBD Kabupaten Bogor Pantau Perkembangan di 40 Kecamatan.
13/1/2014