Demo Tol Bocimi, Para Ibu Tidur di Gerbang Kantor Wali Kota Bogor. Mereka menagih janji terkaitRencana Pembangunan Jalan Ciawi Sukabumi (Bocimi), Kamis siang, (6/10/2011).
“Kami sudah capek hanya diberi janji. Katanya sebelum Lebaran dibayar. Mana buktinya.
Harga tanah juga terlalu murah, kami minta yang pantas,” ujar seorang ibu sambil rebahan di muka gerbang Balaikota Bogor.
Para ibu itu berdemo sambil memegang karton bertulisan sindiran terhadap Wali Kota Bogor karena suka menikah, tapi tidak mengurus masyarakat yang dirugikan karena pembebasan serta harga tanah dinilai tak sepadan. “Urus kami juga dong, Pak Wali,” ujar seorang ibu pengunjuk rasa.
Dalam aksinya sekitar 100 warga dari tiga kelurahan (Sindangsari, Harjasari, Muarasari) di Kota Bogor meminta percepatan kesepakatan ganti rugi untuk tanahnya. Massa yang berkumpul di depan pagar kantor Wali Kota mendesak Panitia Pembebasan Tanah membuka data tim penaksir yang menjadi acuan musyawarah dalam pembebasan tanah terkena Tol Bocimi.
“Masak di kota hanya dapat pengganti 1,7 kali nilai jual obyek pajak (NJOP). Sedangkan di Desa Cimande Hilir dan Ciherang Pondok (Kabupaten Bogor) bisa 7-8 kali NJOP,” ujar Ade Hermawan, Ketua Paguyuban Warga Terkena Proyek Tol Bocimi di Muarasari, Harjasari, dan Sindangsari.
Menurut Sugandi, 49 tahun, Ketua RW 09 Kelurahan Harjasari, warga menilai harga tafsiran (appraisal) tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan dan bila merujuk pada tawaran yang berada di Kabupaten lebih menjanjikan.
“Perkaliannya Kota Bogor itu 1,8 kali lipat NJOP, sedangkan kabupaten 7-10 kali lipat dari NJOP. Bayangkan, masak harga tanah di kota lebih murah daripada kabupaten,” tutur dia.
Wakil P2T, Ade Syarif Hidayat, mengatakan nilai tafsiran harga dilakukan pada 2009 dan langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum. “Pemerintah Kota Bogor sekadar memfasilitasi,” ujar dia lagi.
Ade menilai memang ada sebagian lahan yang sudah dilunasi hingga bulan Agustus 2011 ini dan ada juga yang belum terlunasi hingga sekarang. Penyebabnya belum ada kesepakatan harga ganti rugi lahan.
Rencana proyek jalan tol Bocimi akan memangkas sekitar 752 hektare luas tanah dan sepanjang 3,5 kilometer di wilayah Kota Bogor mencakup lima kelurahan Rancamaya, Kertamaya, Bojongkerta, Muarasari, Harjasari, dan Sindang sari. (chris)