NANGGUNG – Do’a bersama menjelang perayaan Serentaun.
Perayaan Serentaun sudah berlangsung selama ratusan tahun silam.
Hingga kini, tradisi leluhur ini masih terjaga keasliannya oleh para keturunan kampung Adat masyarakat Pahuma (peladang) Sunda jaman Pakuan Pajajaran, di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor.
Bertepatan dengan momentum Tahun Baru Islam 1434 H, berlangsung tradisi do’a bersama sebelum dilaksanakannya perayaan Serentaun yang akan digelar bulan Desember 2013 mendatang di Kampung Malasari.
Rangkaian acara SerenTaun Malasari tahun ini diagendakan acara upacara adat, pawai hasil pertanian, pameran hasil bumi, pentas budaya, penebaran ikan, pembagian bibit, santunan anak yatim piatu, dan pangung hiburan.
Tokoh kokolot Kesepuhan Desa Malasari, Udin Saepudin, mengatakan, Seren taun merupakan acara adat kesepuhan yang dalam kesehariannya menjalankan prilaku sosial budaya sunda yang sudah ada sejak abad ke 13 dan 14 sema masa Pemerintahan Pakuan dan Pajajaran.
Berdasarkan hal tersebut, dirunya berjanji akan terus mempertahankan tradisi leluhur ini agar tetap lestari hingga dipenghujung jaman.
Menurutnya, warga masyarakat tetap akan pertahankan, meski jaman sudah serba digital super canggih sekarang ini. Malasari dengan penduduk sekitar 8.466 jiwa, atau sebanyak 2.251 kk, lebih dari 75% atau 6.124 atau 1613 kk warganya masih memegang tradisi titipan para leluhur.
Kegiatan ini, lanjutnya, bertujuan untuk, membangkitkan dan menumbuhkan kembali nilai nilai kearifan budaya lokal bagi masyarakat di Desa Malasari, yang berkaitan dengan pengembangan pembangunan Desa, sumber daya hutan dan kegiatan sosial lainnya, kemudian mengingatkan kepada masyarakat untuk mempertahankan sistem pertanian. (unan)
Editor: Sunardi