
Wawancara kesehatan warga
BERITA BOGOR – Forum Komunikasi Keluarga Besar Pecinta Alam Bandung Raya (FK-KBPA) Bandung Raya melakukan pendampingan Gugus Tugas Masyarakat Satuan Tugas Covid-19 bersama Paguyuban Warga Bunga Mas Satu RT 06 RW 01 Kelurahan Mekar Mulya Kecamatan Panyileukan.
Dalam pendampingan ini dilakukan Pendataan dan Pengecekan Kesehatan secara gratis oleh Team yang melibatkan seorang tenaga medis, dua orang team pendataan , seorang pisikolog sosial. Data yang diperoleh dapat dipergunakan untuk Team Kerja Penanganan Covid-19 Paguyuban Warga Bunga Mas Satu maupun para pihak yang terdiri dari RT, RW, Kelurahan dan Kecamatan.
Hal ini disampaikan oleh Dedi Kurniawan selaku
Ketua Paguyuban Warga Bunga Mas Satu, Kamis (7/5/2020)
Wawancara Medis ini dijamin keamanan identitas data. Upaya ini bukan Pola Rapid Tes, tapi pola wawancara ini bisa digunakan untuk penyakit apapun nantinya selain Covid, TBC dan lainnya. “Nantinya, yang akan ditemukan bukan positif dan negatif, tapi kerentanan kemungkinan penyakit, seperti jantung gula dan penyakit lan yang nanti bisa disarankan upaya pencegahannya,” jelasnya.
Team pendataan melalui wawancara medis. Dimulai dari riwayat medis hingga kondisi saat ini. Selain itu kita menggandeng team psikolog agar melihat kejujuran hasil wawancara. Hasil asessment ini, diharapkan dapat memberikan data dan membantu data pemerintah kota atau Dinas Kesehatan.Kalau ada warga yang tidak mau dibantu maka team akan melaporkan ke posko kesatgasan kita untuk mendampinginya melalui kerjasama pendampingan RW atau RT setempat.
Team Satgas Covid 19 KBPA BR melakukan asessment kesehatan dan Asessment data sekunder wilayah sata penduduk dan data kerentanan ekonomi dan sosial. Hasilnya akan di input setelah dua hari, karena perlu dikaji oleh para ahli khusus.yang turun ke lapangan adalah relawan medis lulusan kedokteran juga.
“Pendampingan ini menjadi model di wilayah perkotaaan. Lokasi kegiatan di wilayah Kabupaten Bandung, tepatnya di Cimenyan. Kegiatan ini bukan ke vovid-19, akan tetapi cara penanganan Covid-19. Karena, penanganan akan berbeda – beda. Kita lakukan secara sampling sekitar 62 orang dengan target di RW lainnya bisa nelakukan hal yang sama. Dan, ini merujuk pada Kemenkes yang kami turunkan dan disederhanakan agar masyarakat lebih paham,” imbuhnya. (rsd)