BERITA BOGOR – Antisipasi bencana alam, Ikatan Komunitas Kawasan Puncak Sekitarnya (IKKPAS) konsisten mengawal kelestarian alam dan lahan hutan resapan air pertanian perkebunan hulu hilir sungai dan setu di kawasan Puncak Bogor.
Sepak Terjang IKKPAS Adalah Suara Hati Rakyat Bogor Selatan. (Imam Sukanya Sarkowi)
Hal ini disampaikan oleh Ketua Ikatan IKKPAS Iman Sukarya Baedowi, usai pencanangan penanaman pohon kawasan Puncak Bogor, Rabu (17/02/2021).
Kepada siapa pun, kata Iman Sukarya, yang melakukan kerusakan dimuka Bumi Puncak Bogor, merusak lahan, mengalihkan fungsi lahan, membangun infrastruktur bangunan diatas lahan perbukitan dan pegunungan akan berhadapan dengan IKKPAS.
“Kita hadang siapa pun yang merusak lingkungan hidup dan keseimbangan alam di Puncak akan kami hadapi dan akan membongkar apapun bentuk upaya – upaya pengrusakan lahan dan alam,” tegasnya.
Dirinya juga mengatakan IKPPAS bersama Emotional and spiritual quotient (ESQ) dan Gerakan Indonesia Anti Narkotika (GIAN) juga menggalakkan bebersih sampah di kawasan Puncak Bogor. “Kami mendesak pemerintah setempat untuk memfasilitasi sarana prasarana pengelolaan sampah yang memadai dan daya dukungnya untuk gerakan bebersih sampah yang selama ini kerap ditemukan berserakan di aliran sungai maupun lahan kosong di kawasan Puncak Bogor,” desaknya.
IKKPAS bekerja sama dengan ESQ telah melaksanakan pembangunan pipanisasi air bersih sepanjang 1200 meter dan penampungan air bersih untuk warga, pada 6-17 Februari 2021
Imam Sukanya menjelaskan bahwa tujuan kegiatan ini adalah upaya membantu ketersediaan air bersih warga Kampung Rawa Dulang kawasan Gunungjmas Puncak Bogor yang terdampak bencana banjir bandang pada 19 Januari 2021 lalu.
“Hj.Lea Indrawati Erawan selalu Kordinator ESQ Kemanusiaan secara simbolis menyerahkan bantuan kepada Ketua RW 02 di Desa Tugu Selatan Kecamatan Cisarua, sekaligus pencanangan penanaman pohon kawasan Puncak Bogor dan penandatanganan prasasti pencanangan tertanggal 17 Februari 2021,” jelasnya.
Dirinya menjelaskan, selain bantuan infrastruktur air bersih, juga menggiatkan gerakan menanam pohon disepanjang daerah aliran sungai (DAS) mulai dari Ciliwung yang ditargetkan sebanyak 10.000 pohon pada tahap awal. “Kami berharap pemerintah daerah dan pusat dapat mendukung upaya pemulihan lingkungan yang kami lakukan ini,” tutup Iman Sukarya. (bili)