BERITA BOGOR – Guna memberikan ruang bagi pedagang kaki lima dan konsumennya nyaman berbelanja sekaligua mengembalikan fungsi trotoar, Pemerintah Kota Bogor gencar melakukan penataan di sejumlah titik lokasi Kota Bogor.
“Tujuannya bukan hanya untuk mempercantik kota saja, melainkan juga menaikan derajat para PKL menjadi pedagang pemilik kios. Sebab, mereka akan direlokasi masuk ke dalam pasar,” jelas Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim usai melaksanakan kegiatan rapat pembahasan evaluasi dan koordinasi tentang rencana penataan PKL Kota Bogor yang berlangsung di Kantor Dinas Koperasi dan UKM, Jumat (17/01/2020) sore.
Selain itu, lanjut Didie, tujuan dari penataan ini adalah untuk mengangkat harkat dan martabat para PKL dari menjadi pedagang yang memiliki kios. Tentu tujuan utama akan mengembalikan fungsi trotoar, sehingga dapat difungsikan sebagaimana mestinya,” ujar Dedie. Hingga kini, sudah 33 titik PKL yang cukup besar. Tantangannya dalam konteks penataan yang sudah disentuh oleh Pemkot Bogor.
Dalam rapat tersebut turut hadir pula, Kadis Koperasi dan UKM, Samson Purba, DPUPR, Dishub, Disperumkim, Disperindag, BKAD, Satpol PP, Kabag. Huk dan HAM, Camat Bogor Tengah, Camat Bogor Timur dan Camat Tanah Sareal.
Menyambungkan pembahasan, Kadis Koperasi dan UKM Kota Bogor, Samson Purba menyampaikan bahwa dalam rapat tersebut yang dibahas adalah titik fokus penataan PKL kedepannya. Titik fokus penataan PKL itu antara lain berada di wilayah Pasar Bogor, Dewi Sartika, Jalan Roda, Pedati, dan Lawang Saketeng.
Selain itu kata Samson, dalam rapat tersebut dibahas juga penataan Jalan Suryakencana dan relokasi para pedagang yang berada di Jalan Dewi Sartika. “Tujuan dari penataan ini adalah agar para pedagang bisa berjualan dengan nyaman, sehingga konsumen nyaman saat berbelanja. Selain itu, trotoar juga akan kembali kepada fungsinya,” tegasnya. (hum)