BERITA BOGOR – Kementerian Komunikasi dan Informatika memperkuat sektor penyiaran digital agar layanan lebih berkualitas. Selain itu, pelaksanaan digitalisasi juga akan meningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Digitalisasi Penyiaran, Komitmen Kominfo Sediakan Layanan Berkualitas dan Topang Pertumbuhan Ekonomi
Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ahmad M. Ramli, masyarakat telah menjadikan jaringan atau akses telekomunikasi sebagai bagian paling penting dalam kehidupan di era digital, selain kebutuhan sumber daya lain.
“Oleh karena itu ketika kita memasuki era digital, salah satu yang menjadi komitmen kita adalah bagaimana memberikan layanan internet yang baik, bagaimana memberikan quality of service yang baik pada masyarakat sehingga masyarakat bisa melakukan komunikasi tanpa gangguan,” ujarnya, dilamsir laman resmi Kemenkominfo, Rabu (10/03/2021).
Selain kebutuhan akses telekomunikasi, menurut Dirjen Ramli, masyarakat juga ingin menyaksikan siaran televisi dengan kualitas baik, bersih, jernih, canggih, dan disertai fitur yang sangat interaktif.
Melihat pentingnya migrasi televisi dari analog ke digital, Dirjen PPI Kominfo menilai Indonesia sebenarnya sudah lama ‘tersandera’ oleh TV analog. Sedangkan di era teknologi saat ini sudah banyak negara berkembang yang kemudian lebih dahulu menikmati TV digital.
“Jadi kita ini sudah agak terlalu lama tersandera pada TV dengan sistem analog. Kenapa saya katakan dalam tanda petik ‘tersandera’, karena negara-negara di dunia itu sudah bergerak semua ke digital, dan ITU (Internasional Telecommunication Union) mengatakan bahwa TV itu seharusnya sudah beralih ke digital sejak mungkin satu dasawarsa yang lalu,” tandasnya.
Oleh karena itu, Dirjen Ramli menegaskan Pemerintah melalui Kementerian Kominfo berupaya agar pelaksanaan digitalisasi bisa berjalan dengan baik. Tidak hanya akan menguntungkan bagi penyelenggara penyiaran dan menguntungkan bagi penonton, tetapi juga multiplier effect.
“Jadi seperti yang kita lihat disini bahwa kalau migrasi dari analog ke digital ini berhasil kita lakukan, infrastruktur internet broadband ini akan bisa kita pacu lebih cepat,” ujarnya.
Dirjen PPI Kementerian Kominfo menjelaskan ketika Indonesia berhasil beralih sepenuhnya ke siaran digital dampak yang dirasakan sangat bermanfaat, seperti kenaikan 10% broadband internet yang akan berdampak 1,25% terhadap pertumbuhan ekonomi.
“Jadi kalau kita kemudian tetap bergerak di analog dan kita membiarkan penggunaan frekuensi yang demikian boros, padahal bisa dihemat dengan migrasi maka sayang sekali. Artinya, ada persoalan-persoalan besar yang kita tidak bisa selesaikan karena kelambanan dari migrasi ini,” jelasnya.. (als)