Setelah sukses menyandang predikat terbaik di Jawa Barat, Kelurahan Sukadamai Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor bersiap-siap mewakili Jawa Barat dalam lomba program UP2K-PKK (Usaha Peningkatan Pendapatam Keluarga Pemberdataan Kesejahteraan Keluarga) tingkat Nasional.
Menurut Dadang, Kelurahan Sukadamai melalui program UP2K-PKK pada bulan Desember 2010, telah menyandang predikat terbaik se Jawa Barat, dengan diraihnya penghargaan dari Gubernur Jawa Ahmad Heryawan, sehingga berhak mewakili Jawa Barat di tingkat Nasional. “ Keberhasilan meraih penghargaan ditingkat Jawa Barat, tidak terlepas peran PKK bersama dengan warga Sukadami, “ ujarnya.
Lebih lanjut Dadang menjelaskan, program UP2K-PKK adalah salah satu kegiata yang ditujukan untuk membina dan mengembangkan kegiatan usaha keluarga yang tergabung dalam kelompok atau perorangan.
“Kegiatan ini tidak terlepas dari visi dan misi PKK, dimana salah satunya meningkatkan pendidikan, keterampilan, yang diperlukan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan pendapatan keluarga, “ ungkap Dadang yang didampingi Ketua TP PKK Kelurahan Sukadamai Hj. Rita Widaningsih.
Dadang menjelaskan, UP2K-PKK Kelurahan Sukadamai sudah tebentuk sejak tahun 2006. Awal terbentuknya UP2K-PKK pada tahun 2006 hanya bermodalkan dana Rp 2 juta yang diperoleh melalui dana PPMK (Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan) dengan 3 anggota, Seiring dengan perjalanannya melalui Koperasi warung sampai tahun 2010 modalnya sudah mencapai Rp46 juta, dengan jumlah anggota mencapai 49 orang.
“Warung-warung binaan UP2K terus berkembang, dan kami melakukan penggalangan dana dari berbagai pihak termasuk bermitra dengan salah satu perusahaan garmet yang memberikan pelatihan menjahit, apotik hidup, dan pelatihan perawatan rambut dan wajah untuk anggota UP2K, “ tuturnya.
Kehadiran program UP2K-PKK Kelurahan Sukadamai ternyata telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat. Seperti Zaerina, warga Sukadamai yang sudah merasakan manfaat bantuan program UP2K ini. Sejak 5 bulan lalu, Zaerina telah mendapat kucuran dana sebesar Rp 500 ribu. Modal yang ida peroleh digunakannya untuk membatu perekonomian keluarga.
Setiap hari, ia kini berjualan ayam goreng krispik dan brownies di depan sekolah. Per hari, ia bisa menjual sekitar 75 potong ayam, dengan bandrol harga sekitar Rp 4500 per potongnya. Sedangkan brownies, ia bisa menjual sekitar tiga hingga empat loyang per harinya. “Ini belum termasuk pesanan dari yang ulang tahun atau hajatan,” jelasnya.
Setiap bulannya, Rina, panggilan akrab Zaerina, harus menyetorkan Rp 55 ribu selama 10 bulan. Namun Rina mengakui, bantuan di atas masih belum cukup. Rina berharap ia dapat terus mendapat bantuan sehingga dapat lebih mengembangkan usaha yang kini tengah menanjak. Rina optimistis, dengan bantuan UP2K PKK, ia bisa mengangkat kemampuan ekonomi keluarganya. (yan/gus/als)
Sumber : Kota Bogor 21/02/2011