
Diani menjelaskan, campak dan Polio merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat. “ Kita berharap dengan dengan sosialisasi ini dapat para lurah dapat membantu memberikan informasi dan memberitahukan kepada masyarakat bahwa pada tanggal 18 Oktober 2011 akan ada imunisasi campak dan polio secara serempak di seluruh Kota Bogor, “ kata Diani.
Pjs (Pelaksana Tugas) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor drg Dede Rukasah mengatakan, pelaksanaan imunisasi campak dan polio akan di Kota Bogor akan dicanangkan di Wilayah Kecamatan Bogor Utara
Dalam acara pencanangan tetrsebut sekitar 75 petugas mewakili se- Bogor akan didatangkan untuk melakukan imunisasi. “Pencanangan Imunisasi campak dan polio ini akan dilakukan Bapak Walikota Bogor, “ kata Dede.
Kepala Bidang P3KL (Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Kesehatan Lingkungan) pada Dinas Kesehatan Kota Bogor dr. Eddy Dharma menjelaskan, pelaksanaan Imunisasi akan dilaksanakan di 989 Pos Imunisasi, yang tersebar di 68 kelurahan.
Dalam kegiatan tersebut akan diterjunkan 3.006 kader posyandu dan 1002 tenaga kesehatan, serta melibatkan seluruh petugas puskesmas, bidan, dan perawat yang berada dipuskesmas. “ Target yang diberikan oleh provinsi Jabar harus mencapai 95%, maka dari itu kita melibatkan banyak kader dan petugas tenaga kesehatan,” ujar Eddy.
Sedangkan dana untuk menyukseskan kegiatan Imunisasi campak dan polio ini berasal dari APBN dan APBD yang diperuntukkan untuk pembelian vaksin campak, alat suntik, obat penurun panas, dan termos untuk menyimpan obat vaksin.
Eddy menjelaskan kegiatan akan diilakukan dalam tiga tahap, tahap pertama pelaksanaan Imnunisasi pada 18 Oktober. Tahap kedua selama satu minggu akan dilakukan sweeping dari rumah ke rumah untuk mencari anak yang belum terimunisasi, dan tahap ketiga dilakukan sweeping admistrasi, lalu kegiatan ditutup dengan evaluasi.
Kampanye ini, lanjut Edi, merupakan kegiatan secara massal, karena pada dengan sasaran kurang lebih 90 ribu balita yang ada di kota Bogor. Karena waktunya yang singkat, tidak menutup kemungkinan akan terjadi masalah.
Masalah tersebut muncul dimulai dari berkembangnya isu yang mengatakan vaksin campak haram, karena mengandung unsur babi. Kendala lainnya sulitnya menembus warga yang bertempat tinggal di perumahan menengah keatas.
“Kami berharap para Lurah bisa mengatasinya melalui pendekatan-pendekatan secara personal kepada warga termasuk para ulama, “ pinta Edi.
Sosialisasi ini mendatangkan narasumber dari dokter-dokter ahli antaranya dr. Djoko Setionegoro, SpA, dan dr. Yuswiadi Soeyoed, SpA. Guna membantu memberikan informasi-informasi tentang campak dan polio kepada para lurah, dan camat. (chris)