
Rapat evaluasi tanggap darurat bencana di Pendopo Bupati Bogor (13/1) siang
BERITA BOGOR – Seluruh jajaran Tim Penanganan Darurat Bencana Daerah Kabupaten Bogor menggelar Rapat Evaluasi Penanganan Darurat Bencana Daerah Kabupaten Bogor di Pendopo Bupati Bogor, Senin (13/1/2020). Hadir pula sejumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor.
Dalam menentukan Realokasi dengan cermat (Bupati Bogor)
Bupati Bogor Ade Yasin menjelaskan pihaknya melaksanakan Rapat Evaluasi Penanganan Darurat Bencana Daerah Kabupaten Bogor. “Karena sebentar lagi berakhir masa tanggap darurat bencana, tetapi di lapangan masih perlu pembenahan termasuk pembukaan. Di Sukajaya masih ada satu desa lagi yang terisolir, yaitu desa Cilueksa,” jelas Bupati Bogor.
Dirinya mengatakan, kemungkinan akan diperpanjang masa tanggap Darurat Bencana karena masih membutuhkan alat berat. Jika masa tanggap darurat bencana ini selesai atau berakhir maka alat – alat berat ini akan di ditarik dari lokasi bencana.
“Mengenai berapa lama masa tanggap Darurat ini akan di perpanjang akan di Cek kembali Lokasi Bencana. Banyak hal hal yang perlu di pertimbangkan sebelum relokasi dilakukan akan dibuatkan hunian sementara. Kemudian untuk dibuatkan hunian permanen akan dicek Lokasi yang aman, karena tidak mungkin korban bencana tinggal di tenda terus menerus,” katanya.
Bupati menambahkan untuk relokasi akan di identifikasi serta di pelajari terlebih dahulu, jangan sampai lokasinya tidak layak. Relokasi warga terdampak bencana akan di identifikasi secara menyeluruh. “karena kondisi berbeda ada yang berdampak, terdampak atau kena dampak mungkin ada yang bisa kembali lagi ke rumahnya, untuk yang rusak berat maupun ringan akan lebih cepat agar bisa kembali ke rumahnya, sedangkan untuk yang Realokasi Ini akan perlu waktu,” tambahnya.
Rencananya, sambung Bupati Bogor, beberapa hari kedepan akan mengadakan rapat di Kecamatan Cigudeg dengan mengundang Camat dan Kepala Desa untuk mendapatkan data secara lebih lengkap, sekaligus membahas mengenai Identifikasi warga terdampak maupyn Korban Bencana alam. (mfd/uus)