Kelahiran Bukan Perayaan Namun Perenungan
Kelahiran merupakan suatu anugerah yang diberikan oleh Tuhan karena diberi kesempatan untuk menikmati keindahan alam yang telah Ia ciptakan dan bermanfaat bagi mahluk lain. Namun, setelah proses kelahiran yang harus diutamakan bukan memikirkan bagaimana diri kita diuntungkan atau dimanjakan, lebih dari itu adalah seberapa besar kita bermanfaat untuk lingkungan sekitar.
Berbicara kelahiran tentu bukan hanya perihal mahluk hidup saja seperti manusia hewan dan tumbuhan, lain daripada itu ada hal lain yang dilahirkan untuk membuat mahluk hidup itu menjadi benar-benar hidup. Seperti kelahiran Muhammadiyah yang sejak 107 tahun lalu sampai sekarang telah membuat manusia menjadi lebih hidup, baik dari segi pribadi maupun sosial.
Kelahiran Muhammadiyah sudah memberikan dampak yang sangat besar bagi negeri ini, dan Muhammadiyah memiliki sumbangsih besar dari berbagai aspek mulai dari pendidikan, ekonomi,sosial, kesehatan, politik dan sebagainya. Tentu dalam menyumbangkan hal-hal besar seperti itu Muhammadiyah tidak bisa menjalankan kesemuanya dengan tangan sendiri. Oleh karena itu Muhammadiyah membentuk lembaga-lembaga sesuai bidangnya yang dinaungi langsung oleh Muhammadiyah untuk mempermudah dan membantu kinerja Muhammadiyah seperti dalam bidang kesehatan Muhammadiyah mendirikan rumah sakit Muhammadiyah atau dari bidang pendidikan Muhammadiyah mendirikan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah. Pembentukan Lembaga-lembaga tersebut merupakan kepanjangan tangan dari Muhammadiyah sebagai upaya mewujudkan tujuan Muhammadiyah dan mencoba mewujudkan sila kelima dalam Pancasila.
Namun yang paling penting disini adalah dari aspek pendidikan karena bagaimanapun melalui pendidikan aspek lainnya dapat terwujud. Tapi realitanya justru aspek ekonomi yang menjadi tolak ukur atau menjadi faktor yang dapat menunjang segala aspek kehidupan, dan itu menjadi sangat miris ketika pendidikan dioreintasikan atau dijadikan alat sebagai pengambilan keuntungan berupa materil.
STKIP Muhammadiyah Bogor sebagai lembaga pendidikan atau kepanjangan tangan dari Muhammadiyah sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, hanya akan menjadi cita-cita belaka saja dan tidak akan terwujud ketika kapitalisasi pendidikan masih terjadi dan kualitas pendidikan yang ditawarkan masih dalam taraf minim. Itu mengapa sejak 10 tahun yang lalu saat STKIP Muhammadiyah Bogor dilahirkan sebagian besar lulusannya masih kebingungan harus berlabuh kemana karena STKIP Muhammadiyah Bogor tidak menjamin lulusannya dapat memiliki kualitas pendidikan mumpuni dan dapat bersaing dengan universitas lainnya selain daripada kemandirian mahasiswanya menempa ilmu dan keterampilan di wadah yang memang dapat memberikan jalan untuk meraih cita-citanya.
Dalam memperingati kelahiran tentu bukan perihal seberapa meriah atau sebesar apa perayaannya namun harus ada evaluasi besar-besaran bahwa sejak 10 tahun lalu dilahirkan apa saja yang belum dapat diberikan untuk masyarakat atau seberapa besar manfaat kehadiran STKIP Muhammadiyah Bogor bagi lingkungan sekitar terkhusus bagi mahasiswanya. Apakah para mahasiswa diberi kelancaran dalam mendapatkan ilmu atau malah mendapatkan ilmu sesuai dengan tarif yang dikeluarkan.
Akhir kalimat saya ucapkan selamat bertambah usia untuk STKIP Muhammadiyah Bogor semoga dengan bertambahnya usia tidak dibiarengi dengan meningkatnya penindasan dalam pendidikan dan mengingat kedepan terdapat momentum hari Anti Korupsi saya berharap pula STKIP Muhammadiyah tidak menjadi lembaga yang korup dan memeras mahasiswanya dari wilayah ekonomi lalu digunakan untuk kepentingan sekelompok orang saja. (MFR)
Penulis: M Fauzi Rachmani, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Muhammadiyah Bogor