Berita Bogor | Menurut data Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, PAD Kabupaten Bogor tertinggi di Jawa Barat mencapai Rp 2,74 triliun, mengungguli 26 Pemkab/pemkot lainnya, termasuk ibu kota provinsi Jawa Barat, yakni Kota Bandung.
PAD Kabupaten Bogor terdiri atas pajak daerah sebesar Rp 1,97 triliun, retribusi daerah Rp 112,78 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp 44,29 miliar, dan lain-lain PAD yang sah Rp 668,08 miliar.
Sementara ketika ditanya mengenai pendapatan dari pertambangan Bupati Kabupaten Bogor, Ade Yasin mengatakan
“Saya sudah jenuh dengan potensi tambang yang ada di Kabupaten Bogor yang pengurusannya melalui provinsi, retribusinya diambil provinsi, tetapi ketika rusak jalan, Kabupaten Bogor tetap yang disalahkan dan harus membangun jalan tersebut,” ujarnya
“Saya ingin terus mengembangkan Wisata Bogor karena Pariwisata di Bogor ini adalah salah satu potensi yang tidak banyak merusak dan mencemari alam,” kata Ade dalam acara peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Tingkat Kabupaten Bogor 2019, di Sekolah Daar El Salam, Bojong Kulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (8/10/2019).

Bupati Bogor, Ade Yasin pada peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Tingkat Kabupaten Bogor 2019
Sementara merujuk dari situs Kabupaten Bogor, Selasa (8/10/2019), Anggaran Belanja Pendapatan Daerah (APBD) Kabupaten Bogor Tahun 2019 sebesar Rp 6.401.085.697.000,00. Dengan PAD Rp. 2,74 triliun APBD Kabupaten Bogor 2019 masih minus sekitar 60% nya.
Kabupaten Bogor merupakan kabupaten/kota di Jawa Barat dengan penduduk dan wilayah paling banyak. Jumlah penduduk Jawa Barat tahun 2019 ada 49 juta jiwa, sebanyak 12,10% penduduk Jawa Barat ada di Kabupaten Bogor.
PAD Kabupaten Bogor Tertinggi namun Penyumbang ke 2 Desa Tertinggal se-Jawa Barat
Bupati Bogor Ade Yasin mengungkapkan, Kabupaten Bogor masih memiliki 45 desa tertinggal. Ke 45 desa itu berada di 13 kecamatan.
Menurutnya, dengan PAD Kabupaten Bogor Tertinggi di Jawa Barat karena Kabupaten Bogor memiliki wilayah yang sangat luas. “Kabupaten Bogor sangat luas sehingga banyak yang belum tersentuh,” kata Ade.
Walaupun PAD Kabupaten Bogor Tertinggi namun Kabupaten Bogor memiliki 40 kecamatan dengan 416 desa dan 19 kelurahan. Sehingga, Ade menuturkan, Pemkab Bogor harus tetap bekerja ekstra keras untuk menjangkau semua wilayah di Kabupaten Bogor.
Ade menceritakan, kunjungannya ke Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari beberapa waktu lalu. Bersama Kepala Staf Daerah Militer (Kasdam) III/Siliwangi Brigjen Dwi Jati Utomo, ia mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap desa-desa yang masuk dalam kategori tertinggal.
“Ketika turun ke sana, Seperti bukan di Bogor kalo saya bilang. Mohon maaf, sebenarnya saya sangat malu,” ujar Ade.
Dia menegaskan, akan meningkatkan intensitas kunjungan ke desa yang masih tertinggal. Dengan Program Pancakarsa, upaya pemeraataan pembagunan khususnya di desa tertinggal dapat direalisasikan.
Kabupaten Bogor menyumbang angka tertinggi ke-2 dalam urusan desa tertinggal se-Jawa Barat (Jabar). Sementara, jumlah terbanyak desa tertinggal se-Jabar ditempati oleh Kabupaten Garut.
Berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Nomor 201 Tahun 2019, tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa, Kabupaten Bogor memiliki total 45 desa tertinggal.(/rsd)