BERITA BOGOR – Pelajar Sekolah Menengah Kejuaraan (SMK) di Jawa Barat dilibatkan dalam Produksi Ventilator sebagai bentuk pengabdian insan pendidikan kepada pemerintah.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar), digesung Pakuan Bandung, Sabtu (02/05/2020)
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika, melaporkan bahwa sejumlah SMK di Jabar dilibatkan dalam produksi ventilator, yakni SMK 4 Bandung, SMK 6 Bandung, SMK 8 Bandung dan SMK 1 Cimahi.
“Sekolah kami di SMK, yaitu SMK 4, 6, 8 (Bandung) dan SMK 1 Cimahi sudah mendapat masing-masing 20 paket untuk sama-sama dengan tim yang dipimpin oleh Pak Syarif Hidayat (Dosen ITB) dalam rangka produksi ventilator, kerja sama dengan Salman ITB. Jadi, sekolah SMK kita juga dilibatkan,” ucapnya.
Dirinya mengatakan, para siswa SMK tersebut membantu pembuatan ventilator sebanyak 500 unit. Dari jumlah tersebut, 80 unit diantaranya akan diberikan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar.
“Insyaallah dari 500 yang akan dibuat, kita mendapatkan 80. Jadi ini juga sebuah bentuk kepedulian dari kita semua,” katanya.
Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Ir Syarif Hidayat mengatakan ventilator yang pembuatannya di Masjid Salman ITB siap untuk diproduksi masal. Ventilator sudah diuji oleh Kementerian Kesehatan, dan sudah melalui berbagai jenis pengujian. Ada tiga jenis pengujian yakni uji fungsi kalibrasi, uji keselamatan, dan daya tahan.
Menurutnya, ventilator yang diberi nama Ventilator Indonesia atau Vent-I tersebut siap untuk siap untuk diproduksi. Untuk tahap awal, produksi yang dilakukan masih skala kecil atau manual.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan bahwa keterlibatan SMK di Jabar dalam pembuatan ventilator menjadi bukti kekuatan insan pendidikan Jabar. Menurut ia, insan pendidikan Jabar harus kompetitif dan inovatif dalam merespons perkembangan dunia global.
“Kita harus menjadi masyarakat pendidikan yang kompetitif, yang bisa merespons kemajuan dunia, ciptakan inovasi-inovasi baru. Kita bisa menciptakan apa saja yang kita mau. Terbukti, pada saat COVID-19 ini tiba-tiba kita bisa membuat ventilator dengan karya anak bangsa, yang salah satunya dikerjakan oleh SMK di Jawa Barat,” ucap Ridwan Kamil.
Gubernur Jabar juga menyatakan, seluruh insan pendidikan diwajibkan mengedepankan nilai kejujuran dan keteladanan. Selain itu, dalam mengikuti perubahan zaman dan perkembangan dunia, nilai kompetitif dan inovatif harus diterapkan di Jabar. (hum)