BERITA BOGOR – Satu Desa dari delapan Desa lainnya di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor menyumbangkan Penghasilan Asli Desa (PADesa) sektor wisata terendah. Adanya tempat wisata belum mengantongi perijinan pun menjadi sorotan publik.
Terpantau disetiap Sabtu Minggu dan Hari Libur, obyek wisata di Desa tersebut tak sepi pengunjung. Bahkan, antrian panjang kendaraan roda empat plat luar Bogor maupun plat F membuat macet Jalan Gunung Pancar yang sempit dan tidak memadai sebagai jalan wisata.
Terkait adanya tempat wisata yang belum memiliki ijin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Humaedi, mengatakan untuk aspek legal belum dimiliki karena harus memperhatikan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.
“Langkah lanjut segera dikomunikasikan dengan pengelola dan biasanya yang mengelola masyarakat setempat. Dan saat ini sepertinya sedang trend warga masyarakat lokal tergerak untuk membuat destinasi pariwisata, karena memang ada peluang usaha terlebih dalam situasi perekonomian dampak covid 19 ini,” jelasnya, Senin (29/11/2021)
Menurutnya hal ini menjadi tugas bersama untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi serta membutuhkan proses.
Peran BUMDes
Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karang Tengah Irsil Saeful Bahri menegaskan pihaknya siap melakukan kerjasama dengan pengelola pariwisata di wilayah Desa Karang Tengah.
“Berbicara terkait kesiapan untuk mengembangkan kemitraan dengan objek wisata yang ada kami dari pihak BUMDes siap apabila pengelola pariwisata ingin bersinergi dengan BUMDes,” tulis Irsil Saeful Bahri melalui aplikasi whatsapp, Rabu (24/11/2021)
Ia mengatakan BUMDes Karang Tengah untuk saat ini masih fokus pada program yang sudah dijalankan. Selain berbicara terkait pariwisata, dibawah kepimpinannya saat ini akan mengembangkan UMKM, tujuannya agar produk atau hasil kerajinan warga bisa dikenal oleh wisatawan yang datang ke Desa Karang Tengah.
“Insya Allah UMKM nya pun akan saya kembangkan tentunya hal tersebut berkaitan dengan kemajuan pariwisata yang sedang eksis di desa karang tengah, tujuannya agar produk atau hasil kerajinan warga bisa dikenal oleh wisatawan yang datang ke desa karang tengah,” tambahnya.
Sebelumnya dalam pemberitaan media massa, Kepala Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang memohon kepada Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menertibkan Ijin Wisata di wilayahnya, Selasa (23/11).
Menurutnya, Desa Karang Tengah memiliki potensi wisata yang cukup besar dengan banyaknya tempat wisata alam seperti curug maun wisata lainnya yang ada di desanya. Namun terkait kelengkapan ijinnya, banyak yang belum melengkapi. Seperti salahsatunya wisata Lewi Kunten yang tidak berijin.
Ia juga menyinggung peluang kerjasama dengan BUMDes, “Sudah seharusnya pelaku usaha wisata bekerjasama menjadi mitra Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk peningkatan PADesa. Meski ada beberapa yang sudah menjadi mintra BUMDes, namun kebanyakan tanpa memiliki ijin lengkap, bahkan tidak berijin,” katanya.
Dorong Proses Perijinan Tempat Wisata
Camat Babakan Madang mengatakan tempat wisata sungai Leuwi kunten sedang berproses ijin yang menjadi kewenangan BKSDA, bahkan sudah di undang untuk memproses ijinnya ke BKSDA atau ke PU pengairan. “Saya sudah memanggil pengelola lewi kunteun dan mengarahkan supaya meneumpuh perijinan dari ijin lingkungan ke PU pengairan temasuk ke BKSDA,” katanya.
Ia juga mengingatkan adanya peringatan dini dari BMKG mengenai anomali iklim La Nina yang kemungkinan berakibat pada bencana hidro-meteorologis seperti banjir dan tanah longsor. Sehingga perlu langkah untuk mengantisipasi jatuhnya korban wisatawan di obyek wisata alam.
“Tentunya di cuaca sekarang agar pengelola lebih waspada terhadap cuaca yg terus menueus di guyur hujan yg bisa saja menimbulkan banjir mendadak,” kata Camat Babakan Madang.
“Makanya ke ketika proses ijin di proses ada kajian. Teknis yg dilakukan oleh tim teknis , mana yang di perkenankan mana yang tidak, sehingga akan mempertimbangkan keselamatan pengunjung, dan saya dilapangan sudah melakukan lengkah memberhentikan dan langsung dan menyarankan untuk memproses ijin,” tambahnya. (asep/red)