BERITA BOGOR – Pemerintah Kabupaten Bogor, melalui Dinas Sosial mengukuhkan Pengurus Forum Komunikasi Taruna Siaga Bencana (FK Tagana) Kabupaten Bogor Periode 2019-2022, bertempat di Aula Kantor Dinas Sosial Jalan Bersih Cibinong, Rabu (6/11/2019).
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bogor, Rustandi mengatakan dengan dikukuhkannya Pengurus FK Tagana berpedoman kepada Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2012 tentang pedoman umum Tagana, dan Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2012 tentang Tagana serta dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat, dalam hal ini FK Tagana Kabupaten Bogor.
Dirinya menegaskan, atas dasar itulah tentu dipandang perlu dikukuhkan atau dilantik kepengurusannya. Kiprah Tagana di Kabupaten Bogor sudah dapat dirasakan oleh masyarakat dengan terlibatnya Tagana pada kegiatan penanggulangan bencana di kabupaten Bogor, baik pra bencana dengan melaksanakan kegiatan pelatihan, penyuluhan dan pembentukan Kampung Siaga Bencana serta program Tagana Masuk Sekolah.
“Pada saat bencana mereka melakukan assessment juga memberikan layanan dukungan psikososial pada korban bencana, pasca bencana mereka membantu tanggap darurat bagi para korban bencana bahkan bila diperlukan mereka mendirikan Dapur Umum. Dan, semoga para Relawan maupun Tagana senantiasa diberikan kesehatan dan selalu ada dalam lindungan Allah SWT,” ucap Rustandi saat pengukuhan.
Ketua FK Tagana Kabupaten Bogor periode 2019-2022, H. Taufik berkomitmen akan meningkatkan tugas pokok dan fungsi serta peran Tagana dengan melibatkan keikutsertaan masyarakat di pedesaan sekaligus mendukung program Panca Karsa.
Dirinya mengatakan bahwa hingga Kabupaten Bogor telah memiliki Kampung Siagan Bencana di Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang, Desa Bojong Kulur Kecamatan Gunung Putri, Desa Kuta Kecamatan Megamendung, Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, dan Desa Hambalang Kecamatan Citeureup.
“Kita ingin dalam satu periode ini dapat terbentuk Kampung Siaga Bencana di seluruh desa yang ada di Kabupaten Bogor dengan mendorong pihak pemerintah desa dengan daya dukung dari pemerinrah pusat. Selain itu, untuk menciptakan masyarakat tangguh yang bisa menghadapi bencana alam,” ucapnya.
Menurutnya, program Kampung Siaga Bencana ditujukan bagaimana masyarakat terutama para pengurus di setiap desa yang terdiri dari 20 orang memiliki perhatian terhadap situasi bencana alam yang bisa saja terjadi kapan pun. “Kita berharap pembentukan Kampung Siaga Bencana dibiayai langsung oleh pemerintah pusat melalui Kemensos RI dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),” imbuhnya. (dwitama)