Kehadiran Perbankan yang memiliki fokus terhadap UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) sangat dibutuhkan, mengingat UMKM memiliki peranan yang sangat besar dalam mendukung stabil dan kuatnya perekonomian Nasional.
Peranan UMKM yang besar secara faktual dapat dilihat dari data bahwa hampir 99,98 persen pelaku ekonomi di Indonesia adalah mereka yang masuk katagori UMKM.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 85,4 juta pekerja atau sekitar 96,18 persen dari jumlah tenaga Kerja di Indonesia. Bahkan, nilai kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan UMKM terhadap pertumbuhan PDB (Produk Domestik Regional) telah mencapai Rp 1,778 triliun atau 53 persen dari total PDB Indonesia.
Hal itu diungkapkan Asisten Aministrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Bogor Arif Mustofa Budiyanto yang menyampaikan sambutan Walikota Bogor saat meresmikan Kantor Bank Pundi Cabang Bogor di Jalan Ir. H. Juanda No : 12 Bogor Tengah, Selasa (12/7/2011)
Dalam konteks Kota Bogor, lanjut walikota, potensi UMKM di Kota Bogor dapat dilihat dari jumlah pelaku usahanya yang relatif banyak, kemampuannya telah menunjang kegiatan kepariwisataan, serta kontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Bogor.
Dari segi jumlah UMKM misalnya, sampai akhir tahun 2010 jumlah UMKM yang masuk dalam pembinaan Pemerintah Kota Bogor mencapai 32.901. Begitu pula dengan jumlah tenaga kerja yang terserap di sector UMKM sampai akhir tahun 2010 telah mencapai 58.249. Sedangkan dari jumlah asset atau investasi, capaian UMKM ditahun 2010 berkisar pada angka Rp575.397.110.000,-
Oleh karena walikota menghimbau kepada seluruh jajaran direksi Bank Pundi Cabang Bogor untuk turut memberikan perhatian lebih kepada para UMKM di Kota Bogor. “Saya pun menghimbau Bank Pundi Cabang Bogor untuk mengkaji peluang-peluang yang dapat dibuka dalam menciptakan kemitraan usaha dengan berbagai pihak di Kota Bogor, “ ajaknya.
Sementara itu Direktur Utama Bank Pundi Gandhi G Putra Ismail menjelaskan, Bank Pundi semula dikenal dengan nama Bank Eksekutif yang tergabung dalam Recapital Group. Model bisnis baru mulai dijalankan sejak akhir Oktober 2010 lalu. Strategi yang ditempuh adalah menghentikan seluruh kredit lama yang sebagian besar merupakan kredit komersial dengan mengalihkannya kepembiayaan mikro.
Diungkapkan, sejak bulan Oktober 2010 hingga akhir Juni 2011, Bank Pundi telah menyalurkan pembiayaan kredit mikro sekitar Rp 1,3 triliun kepada kurang lebih 13.000 debitur. “Kredit yang disalurkan mayoritas ke sektor UMKM yang merupakan debitur perorangan,” jelasnya.
Gandhi menambahkan, seiring dengan konsep yang baru, Bank Pundi hingga awal Juli telah berkembang menjadi 106 kantor yang tersebar diseluruh Indonesia dengan didukung sekitar 4000 karyawan. “Kita akan terus memperluas jaringan kerja untuk lebih mendekatkan diri dengan para nasabah di 33 provinsi di seluruh Indonesia, “ imbuhnya. (yan/gus)