KOTA BOGOR – Kebun
raya daerah yang akan dibangun di berbagai daerah di Indonesia memiliki peran
dalam bidang konservasi, penelitian, pendidikan lingkungan dan wisata.
Tak
hanya itu saja, kebun raya juga memberikan kontribusi signifikan dalam jasa
lingkungan (ecosystem services). Posisi kebun raya dalam upaya penyelamatan,
pengkajian dan pemanfaatan tumbuhan Indonesia menjadi semakin strategis.
Pembangunan kebun raya daerah telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) ke-2 (2010-2014) yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden No.
5 tahun 2010. Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Prof. Dr.
Lukman Hakim mengungkapkan, pembangunan kebun raya daerah telah menjadi salah
satu kegiatan dalam Prioritas Nasional ke-9 (PN 9) tentang Lingkungan Hidup dan
Pengelolaan Bencana. “Dengan adanya peraturan presiden tersebut, posisi kebun
raya menjadi semakin strategis,” tandasnya.
Ia mengatakan, LIPI merasa beruntung dan terhormat dapat berperan sentral
dalam memberikan dukungan dan asistensi substansial di bidang perkebunrayaan
adalah LIPI melalui Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor. “PKT
Kebun Raya Bogor tentu siap membantu Pemerintah Daerah dalam mendorong
terbangunnya kebun raya daerah,” ungkapnya.
“Posisinya sebagai pemangku peran
koordinatif dalam pembangunan kebun raya daerah serta sebagai pihak yang
bertanggung jawab untuk memberikan pembinaan dan pengawasan teknis dalam bidang
perkebunrayaan di Indonesia sangat strategis,” imbuhnya.
Ir. Mustaid Siregar, M.Si., Kepala PKT Kebun Raya Bogor menambahkan, dalam
konteks pembangunan dan pengelolaan kebun raya daerah, pihaknya bisa membantu
mempersiapkan segala sesuatunya hingga mampu berdiri secara mandiri.
Kriteria
yang harus dipenuhi: (1) lokasi permanen; (2) status lahan ditetapkan oleh
pejabat berwenang dan memiliki kekuatan hukum tetap; (3) lembaga pengelola
definitif dan berkekuatan hukum; (4) tersedia infrastruktur minimal yang
mendukung fungsi kebun raya; (5) memiliki sejumlah koleksi; (6) tersedia sistem
dokumentasi koleksi (database, kartu, katalog dll); dan (7) Sumber Daya Manusia
(SDM) pengelola terlatih.
Menurutnya, kualitas SDM pengelola menjadi landasan utama pembentukan sebuah
kebun raya. SDM itu memahami kebun raya, termasuk filosofis perkebunrayaan,
kaidah-kaidah dasar dan prosedur-prosedur teknis dalam pengelolaan kebun raya.
Dengan latar belakang tersebut dan sebagai upaya membantu pembangunan kebun
raya daerah, PKT Kebun Raya Bogor LIPI akan menyelenggarakan ‘Diklat
Perkebunrayaan untuk Kelas Manajemen dan Teknis dalam Kerangka Pembangunan Kebun
Raya Daerah (PN 9)’.
Acara tersebut akan berlangsung pada Senin, 4 Juni
2012 mulai pukul 09.00 WIB di Gedung Konservasi Lt. 3, Kebun Raya Bogor LIPI,
Jl. Ir. H. Juanda No. 13, Bogor Jawa Barat. Pembukaan acara akan dilakukan oleh
Kepala LIPI. (ICE)
Editor: Michelle
Email: beritabogor2002@ gmail.com