BERITA BOGOR – Awal tahun baru 2020, sejumlah wilayah Kabupaten Bogor mengalami bencana alam banjir dan tanah longsor yang tersebar di 56 titik bencana di 15 Kecamatan. Bahkan, 11 titik lokasi terisolir akibat akes jalan tergerus tanah longsor dan banjir bandang di sejumlah aliran sungai yang membelah Bumi Tegar Beriman.
Berdasarkan data rekapitulasi dampak banjir dan longsor yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dikutip di Jakarta, Senin (6/1), jumlah total pengungsi di seluruh wilayah Jabodetabek per tanggal 5 Januari 2020 pukul 23.00 WIB sebanyak 7.699 KK dengan 35.502 jiwa dari sebelumnya tanggal 4 Januari pukul 18.00 WIB sebanyak 39.102 KK dengan 92.261 jiwa. Sedangkan di Kabupaten Bogor tercatat mengalami peningkatan signifikan menjadi 15 ribu jiwa.
Kehadiran Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana (BPBB) Kabupaten Bogor sangat dibutuhkan oleh ribuan warga terdampak bencana alam yang membutuhkan pengungsian, perlindungan, penyelamatan maupun evakuasi korban tertimbun tanah longsor dan korban hanyut terseret arus banjir bandang.
Potret Pengabdian seluruh Anggota TRC BPBD Kabupaten Bogor disaat bencana alam terangkum melalui penuturan seorang anggota senior yang masih bertugas di wilayah Kecamatan Nanggung. Seorang diantaranya, Tubagus (43), Anggota TRC BPBD Kabupaten Bogor dalam peran pengabdian untuk kemanusiaan, bangsa dan negara. Dirinya bersama seluruh Anggota TRC BPBD Kabupaten Bogor diperintahkan untuk terjun langsung ke 56 titik lokasi bencana alam banjir dan tanah longsor sejak 1 Januari 2020, hingga berita ini dimuat masih bertugas di masing – masing posko terpadu.
“Musim hujan diawal tahun ini perlu diwaspadai terjadi kembali bencana longsor atau banjir susulan, warga terdampak bencana yang masih dipengungsian sangat membutuhkan uluran tangan. Kita selalu siap kapanpun dan dimanapun sampai kapanpun bahkan sampai benar – benar keadaan kondusif dan aktifitas masyarakat normal kembali. Ini semata – mata pengabdian sekuruh Anggota TRC BPBD untuk menjalankan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi,” kata Tubagus dengan semangat, Senin (6/1/2020) siang.
Dirinya bersama anggota lainnya menyebar ke titik lokasi bencana yang ditugaskan untuk bersama – sama tim gabungan dan masyarakat melakukan penyelamatan warga terdampak bencana alam. “Ketika menuju ke lokasi tugas kita sempat mengalami sejumlah kendala diantaranya jarak tempuh ke permukiman warga yang cukup jsuh dan akses jalan yang terputus akibat tanah longsor,” ungkapnya.
Namun, lanjut Tubagus, tim TRC BPBD Kabupaten Bogor berusaha menempuhnya dengan susah payah sehingga sampai ke titik lokasi yang dijadikan target pertama. Dilokasi langsung berkordinasi dengan aparat setempat dan tim gabungan untuk melanjutkan misi membuka akses jalan dan penyelanatan warga terdampak secepat mungkin.
Anggota TRC pun berharap kepada Pemerintah untuk memperhatikan status kerja di BPBD. (red)
Bagi para Anggota TRC, waktu adalah sangat berharga untuk menyelamatkan jiwa manusia yang sedang membutuhkan pertolongan. “Jujur saja, selama bertugas sangat miris melihat kondisi permukiman yang terkena longsor dan kondisi pengungsi yang membuat kita semakin terpanggil dan bersemangat untuk menolongnya, apalagi anak – anak kecil dan bayi mungil yang masih digendong ibunya dalam keadaan kedinginan membutuhkan pasokan bahan pokok dan perlindungan,” ucap Tubagus, warga Pasir Jambu RT 02/10 Kecamatan Sukaraja.
Pria yang memiliki 4 anak dari seorang istri yang setia mengikhlaskan suaminya bertugas dalam kurun waktu cukup lama dilokasi bencana. Dia mengaku disaat rindu kepada keluarga hanya bisa berkomunikasi melalui selular atau videocall. “Ketika senggang sedsng beristirahat, saya sempatkan mrnghubungi anak – anak dan istri menggunakan selular. Alhamdulillah, meski kondisi istri sedang kurang sehat tapi tetap memberikan saya semangat,” imbuh Tubagus yang sudah bergabung sebagai TRC sejak tahun 2007.
Sebagai TRC, tugas – tugas penanggulangan kebencanaan sudah menjadi hobby selama menjalani tugas. Bahkan, selama 24 jam setiap hari dalam tugasnya selalu siap dengan semua resiko yang akan dihadapi. Seluruh anggota TRC BPBD dan potensi yang ada masih berada dilokasi posko terpadu bersama tim gabungan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi. “Kami berharap kepafs selurib masyarakat untuk selalu waspada sebab bencana bisa datang kapanpun dan dimanapun,” ujarnya.
Untuk diketahui, TRC BPBD mempunyai tugas diantaranya melakukan pengkajian secara cepat dan tepat dilokasi bencana dalam waktu tertentu, dalam rangka mengidentifikasi cakupan lokasi bencana, jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, gangguan terhadap fungsi pelayanan umum dan pemerintahan.
TRC BPBD juga dituntut untuk memiliki kemampuan sumber daya alam maupun buatan dan saran yang tepat dalam upaya penanganan bencana, dengan tugas tambahan membantu Satkorlak atau Satlak untuk mengkoordinasikan sektor yang terkait dalam penanganan darurat bencana. (als)