Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor mencatat, terdapat tujuh puluh pohon di Kota Bogor rawan tumbang. Dari tujuh puluh pohon rawan tumbang tersebut baru lima belas pohon yang telah ditebang. Kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor Dian Herdiawan menjelaskan bahwa tujuh puluh pohon rawan tumbang tersebut disebabkan karena sebagian besar telah rapuh meski usianya belum terlalu tua.
“Kota Bogor sendiri memiliki tingkat kelembaban yang tinggi, sehingga pohon mudah rapuh. Selain itu, perilaku masyarakat yang sering melakukan vandalisme (penempelan paku-paku terhadap pohon) menyebabkan infeksi pada pohon karena karat pakunya. Itulah yang menyebabkan pohon-pohon rawan tumbang,”jelasnya
Dian mengatakan, untuk mengantisipasi bertambahnya pohon tumbang di Kota Bogor pihaknya telah melakukan kegiatan rutin pemangkasan pohon yakni Topping (memotong ketinggian pohon/puncaknya), Pronning (pemangkasan ranting-ranting pohon sisi kiri dan kanan) dan penebangan pohon yang kropos sehingga rawan tumbang.
Selain itu, DKP sendiri telah mengajak masyarakat untuk ikut terlibat dalam pencabutan paku-paku yang menempel di pohon.
“ Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati, pada saat turub hujan dan disertai angin kencang, “ kata Dian
Seperti diketahui beberapa hari lalu Kota Bogor dilanda hujan deras disertai butiran es batu yang menyebabkan sembilan pohon tumbang dan merusak sejumlah bangunan dan kendaraan.
Pohon yang tumbang terdapat di Jl. Semeru, Jl. Cimanggu, Jl. Tentara Pelajar, Jl. Majapahit, Jl. Karya Bhakti dan Jl. Dadali. Pohon tumbang yang terjadi di jl Dadali menimpa sebuah mobil Toyota Starlet dengan nomor polisi F 1075 FG serta pengendara sepeda motor Honda Supra X dengan nomor polisi F 2630 VG. (als)
Sumber: Kota Bogor 14/10/2011