KOTA BOGOR- Pemerintah Kota Bogor telah menempuh
berbagai upaya untuk mengurai masalah kemiskinan warganya yang jumlahnya
kini mencapai 42.328 kepala Keluarga.
Upaya yang telah ditempuh
tersebut merupakan langkah terpadu yang meliputi 42 program dan 72
kegiatan lintas sektoral tingkat Kota, Provinsi dan Pemerintah pusat.
Hal itu diungkapkan Asisten Administrasi Kemasyarakatan dan
Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bogor Edgar Suratman saat
menyampaikan sosialisasi program raskin (beras miskin) di Aula Kantor
Ketahanan Pangan Jalan Cipaku Bogor Selatan, Rabu (15/2/2012) kemarin.
Edgar
menjelaskan, 42 program dan 72 kegiatan lintas sektoral tersebut mulai
dari program pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi, sampai
keperbaikan infraturuktur dan lingkungan serta peningkatan partisipasi
masyarakat.
Sebagai contoh, kata Edgar, penanganan kemiskinan di
Kota Bogor sampai tahun 2010 didukung dengan pendanaan yang mencapai
total Rp187.775.924.412 yang bersumber dari APBD Kota Bogor, APBD
Provinsi Jawa Barat dan APBN.
Edgar menyebutkan, dukungan dana
yang besar ini, karena begitu luasnya cakupan masalah yang terukur dari
jumlah penduduk miskin dan masih kompleksnya permasalahan kemiskinan di
Kota Bogor. Dari sisi jumlah jumlah penduduk miskin telah mencapai
42.328 KK atau sekitar 21,7 persen dari total penduduk Kota Bogor.
Dengan kata lain, bahwa satu dari empat penduduk Kota Bogor hidup dalam
keterbatasan dalam kesehariannya. Mereka memiliki keterbatasan dalam
mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan bahkan kebutuhan
sehari-hari.
Oleh karena itu, menurut Edgar, Pemerintah Kota
Bogor telah menetapkan masalah kemiskinan sebagai satu dari empat
program prioritas sejak tahun 2004.
Selain itu tambah Edgar,
bahwa kemiskinan merupakan kondisi sosial yang muncul akibat dari
perkembangan situasi dan kondisi makro sosial ekonomi secara menyeluruh.
“Begitu banyak penyebab munculnya kemiskinan ditengah kitam, mulai dari
terputusnya hubungan kerja seorang kepala keluarga, sampai datangnya
penyakit berat yang berkepanjangan atau datangnya bencana secara
tiba-tiba,”pungkasnya. (ice)
Sumber: Kota Bogor