BERITA BOGOR – Nasib ratusan karyawan PT. Prayoga Pertambangan dan Energi (PPE) masih tergantung, sedangkan keuangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor inj belum kunjung sehat.
Kepada wartawan, Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan secara tegas mengatakan pihaknya tidak bisa melindungi apabila nanti dalam audit konsultan atau akuntan menemukan temuan kerugian yang disebabkan karena kelalaian direksi atau human error.
“Momen ini harus dijadikan untuk membangun kembali PT PPE menjadi lebih baik atau hidup lagi sehingga nasib ratusan karyawannya terselamatkan. Secara pribadi saya tidak menginginkan BUMD ini ditutup karena Pemkab Bogor sudah banyak melakukan penyertaan modal hingga ratusan miliar rupiah,” katanya, Kamis ((24/10/2019)
Sebelumnya, Direktur Utama PT. PPE, Radjab Tampubolon telah menyatakan pengunduran diri sebagai Direktur Utama. Surat pengunduran diri tersebut diserahkan langsung kepada Bupati Bogor Ade Yasin selaku pemegang saham utama dalam Rapat Umum Pemegng Saham (RUPS) Luar Biasa.
Gregorius B Djako selaku kuasa hukum PT PPE mengatakan alasan pengunduean diri tersebut karena tidak sanggup lagi dan melihat kondisi PT PPE yang tidak sehat, Radjab Tampubolon mengundurkan diri dari jabatannnya sebagai Dirut PT PPE pasa RUPS Luar Biasa semalam di Ruang Rapat Bupati Bogor,” katanya, Rabu (23/10).
Atas pengunduran diri tersebut, Bupati Bogo menunjuk Azhahir sebagai pejabat sementara (Pjs) Dirut PT PPE dengan tugas dan kewenangan khusus yaitu menyeleksi komisaris dan direksi PT PPE dalam kurun waktu tiga bulan ke depan atau hingga akhir 2019 atau awal 2020. “Mengenai dugaan kerugian yang kabarnya mencapai Rp80 miliar, harus dirinci. Sebab, setiap tahun laporan pertanggungjawaban direksi dilaporkan dalam RUPS.” jelasnya. (*/als)