BERITA BOGOR – Sejumlah wilayah Desa akan tenggelam oleh deru pembangunan Waduk Cibeet. Lokasi pembangunan, salah satu titiknya berada di Sungai Cibeet, tepatnya di Jembatan Desa Kutamekar, Kecamatan Cariu, Kecamatan Kabupaten Bogor.

Peta Google
Waduk berlokasi di dua kecamatan yakni Kecamatan Tanjungsari dan Cariu
Staf Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Kecamatan Cariu, Sudomo membenarkan, berdasarkan data kecamatan ada sembilan desa yang masuk dalam area waduk. Diantaranya, Desa Cariu, Kutamekar, Cikutamahi, Cibatutiga, Bantarkuning, Mekarwangi, Karyamekar, Tannjungrasa dan Antajaya.
Dirinya menjelaskan, luas wilayah yang akan terkena dampak dari pembangunan 1.39.99 hektare dengan total Kepala Keluarga (KK) kurang lebih 3.000. untuk total penduduk, sambungnya, yang terdampak yakni 33.342. “Kalau sawah 487,56 yang akan terdampak,” imbuhnya..
Rencana pembangunan tersebut sejak 2018 namun sempat terhenti dibicarakan pada 2019. lantaran hal tersebut tidak ada samasekali ssosialisasi yang dilakukan pemerintah kepada warga.
Kepala Desa Kutamekar, Kecamatan Cariu, Uteng mengungkapkan adanya rencana pembangunan waduk yang membentang diantara pegunungan ini pun dikhawatirkan akan mengancam kelestarian situs yang berada di Gunung Kandaga (Gn.Kanaga) dan petilasan yang memiliki nilai sejarah.
*Rencana pembangunan waduk ini pun ditentang oleh warga setempat. “Intinya pembangunan ini jelas ditolak oleh warga Desa Kutamekar,” ungkapnya kepada awak media, Rabu (26/2/2020).
Penolakan bermula ketika 2018 sejumlah warga dikejutkan dengan adanya pematokan titik pembangunan waduk tanpa adanya sosialisasi dari pemerintah. Sedangkan perintah pusat atau kabupaten belum melakukan sosialisasi sebelumnya terkait pembangunan waduk tersebut.. “Gak ada sosialisasi tau-tau sudah dipatok aja di beberapa titik,” Jelas Kades.
“Rata-rata warga di sana berprofesi sebagai buruh tani di sawa milik orang lain. Jika pembangunan berlangsung dan warga direlokasi maka, kata dia, butuh bertahun-tahun untuk warga dapat kembali mandiri menopanng hidup mereka,” ujarnya. (mns)