KOTA BOGOR- Siswa SD Negeri Bantarjati 9 Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi wakil
Indonesia dalam program “Eco Kids” di Niigata Jepang yang akan
berlangsung 29 Februari 2012. Menurut Kepala Sekolah SD Negeri
Bantarjati 9 Bogor, Yayah Komariah, tiga siswa didiknya akan tampil untuk
mempresentasikan tentang lingkungan hidup di tingkat internasional.
“Tiga siswa kami terpilih untuk mempresentasikan lingkungan hidup di Negara Jepang pada 29 Ferbuari,” katanya, Rabu (1/2/2012). Menurutnya, tiga orang siswanya terpilih melalui proses seleksi yang sangat ketat.
Ketiga siswa tersebut adalah Rizky Indah, Irda Dwi Julianti dan Azriel Fathanabhani.
“Dari 60 siswa kelas 4, 5 dan 6 yang terpilih hanya tiga orang. Tiga siswa yang terpilih semuanya duduk di kelas 6. Dari 54 sekolah penyandang Adiwiyata se
Indonesia, SDN Bantarjati 9 memperoleh nilai absolute sehingga terpilih
menjadi wakil Indonesia mengikuti program Eco Kids 2011 di Niigata
Jepang,”jelasnya.
Dijelaskannya, program Eco Kids 2011 merupakan program
kerjasama Kementerian Lingkungan Hidup dengan The Acid Deposition
Monitoring Network in East Asia (EANET) dan Niigata Prefecture Jepang,
khususnya di bidang pendidikan lingkungan hidup.
“Siswa akan berada di Jepang selama empat hari. Selama disana siswa akan didampingi gurunya,” katanya.
Menurut
Yayah, sebagai wakil siswa Indonesia di Jepang, ketiga siswanya akan
mempresentasikan lingkungan hidup dihadapan perwakilan 13 Negara Asia
Timur Raya yang mengikuti Konferensi.
“Para siswa akan
mempresentasikan penelitian derajat keasaman air hujan, Konsentrasi
debu, dan penanaman biji kawari (biji lobak-red),” kata Yayah.
Yayah
menyebutkan, sebelum mempresentasikan hasil penelitiannya. Para siswa
SD Negeri Bantarjati 9 terlebih dahulu telah melakukan penelitian pada
bulan November 2011 lalu. Penelitian keasaman air hujan dilakukan
para siswa di sekitar lingkungan sekolah. Sedangkan penelitian
konsentrasi debu dilakukan di Jalan Pajajaran dan Jalan Gagalur
Bantarjati Bogor Utara.
“Untuk penelitian penanaman biji kawari dilakukan disekitar lingkungan sekolah,” katanya.
Yayah
menambahkan, khusus konsentrasi debu dengan objek penelitian di Jalan
Pajajaran dipilih karena lalu lintasnya sangat padat, dan Jalan Gagalur
yang masih sepi dari hilir mudik kendaraan. Sehingga para siswa dapat
membandingan konsentrasi polusi ke dua jalan tersebut.
“Kami memohon
doa dan restu masyarakat agar siswa ini mampu menampilkan prestasi
terbaik. Karena keberangkatan sekolah ini ke Jepang tidak hanya membawa
nama sekolah, tapi juga Kota Bogor dan Negara Indonesia,” katanya. (eka)