BERITA BOGOR – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam stagnan pada perdagangan awal pekan ini. Pada pekan lalu, harga emas Antam sempat anjlog ke level terendah dalam 6 bulan terakhir.
Bank Indonesia (BI) mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk menjaga kedaulatan Rupiah sebagai mata uang NKRI. (CNBC)
Melansir data dari situs resmi PT Antam, logammulia.com, emas Antam satuan 1 gram dibanderol Rp 940.000/batang, sama persis dengan harga Sabtu pekan lalu. Sehari sebelumnya, emas Antam ambrol ke Rp 930.000/batang yang merupakan level terendah sejak 24 Juli 2020.
Sementara itu satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan juga stagnan, dijual Rp 88.212.000/batang atau Rp 882.120/gram.
Pada pekan lalu harga emas Antam jeblok ke level terendah 6 bulan setelah harga emas dunia merosot pada perdagangan Kamis (4/2/2021). Melansir data Refinitiv, kala itu emas dunia ambrol 2,26% ke US$ 1.792,26/troy ons. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 1 Desember lalu.
Ambrolnya harga emas dunia dipicu oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Indeks dolar AS kemarin melesat 0,4% ke 91,529 yang merupakan level tertinggi sejak awal Desember. Tetapi sehari setelahnya, yakni pada perdagangan Jumat harga emas dunia berhasil menguat lebih dari 1% dan kembali ke atas US$ 1.800/troy ons, harga emas Antam pun naik pada Sabtu pekan lalu.
Di pekan ini, hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco menunjukkan para analis di Wall Street masih optimistis emas akan menguat lagi. Hasil survei terebut menunjukkan sebanyak 64% dari 14 analis memberikan proyeksi bullish (tren naik) bagi emas di pekan ini. Sementara 29% melihat emas akan bearish (tren turun), dan 7% netral.
Selain itu, survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, menunjukkan sebanyak 48% dari 1.823 partisipan memberikan outlook bullish, 31% bearish, dan 21% netral. Jika harga emas dunia naik lagi sesuai hasil survei tersebut, maka harga emas Antam tentunya akan mengekor. (rsd)