CIMAHI – Sensus
pertanian merupakan metode statistic untuk pengumpulan, pengolahan serta
diseminasi data structural pertanian.
kegiatan sensus pertanian mulai tanggal 1 hingga 31 Mei 2013.
tersebut bertujuan untuk mengumpulkan skala usaha dan input usaha
pertanian, penguasaan dan penggunaan lahan, luas lahan, irigasi,
peternakan budidaya dan penangkapan ikan, budidaya kehutanan dan social
ekonomi di kawasan hutan serta pengelola usaha pertanian.
Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Gema Purwana menjelaskan, sensus
pertanian merupakan metode statistic untuk pengumpulan, pengolahan serta
diseminasi data structural pertanian yang berada di seluruh Indonesia.
“Demi menghasilkan data dengan biaya yang efektif dan sesuai system
statistic nasional, pelaksanaan sensus pertanian 2013 menggunakan data
hasil sensus penduduk tahun 2010 yang merupakan bagian integrasi
statistic nasional,” kata Gema pada acara Sosialisasi Sensus Pertanian
2013 di Aula Gedung A Kompleks Perkantoran Pemerintah Kota Cimahi, Jalan
Demang Hardjakusumah, Kota Cimahi, Rabu (3/4/2013).
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun,
diketahui bahwa luas lahan pertanian di Kota Cimahi mengalami sedikit
penambahan, 22 hektar, yaitu lahan bekas pabrik ditanami dengan berbagai
macam tanaman palawija.
Data terakhir di Dinas KUKM, Perindustrian, Perdagangan dan Pertanian
Kota Cimahi menunjukkan, luas areal pertanian di Kota Cimahi mencapai
294 hektar. Hasil produksi padi mencapai 3.214 ton gabah kering giling
(GKG) per tahun.
Sedangkan jumlah petani di seluruh wilayah Kota Cimahi mencapai 995
orang, tergabung dalam 77 kelompok tani dan 18 gabungan kelompok tani.
(enal)