BERITA BOGOR – TNI dalam masalah Laut Natuna Utara yang melibatkan Amerika Serikat dan China. Anggota DPR meminta pemerintah Indonesia aktif melakukan dialog menyikapi masuknya armada kapal perang China dan Amerika Serikat di Laut Natuna Utara .

Foto: Google
TNI tak akan terlalu banyak mencampuri urusan itu apalagi memihak salah satunya
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad, mengungkap sikap TNI dalam masalah Laut Natuna Utara yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan China.
“Terkait dengan kebijakan posisi kita, karena kita menganut (prinsip-red) bebas aktif, maka kita tidak ikut mereka. Kalau dulu misalkan ada nonblok, kalau sekarang kita memiliki kebijakan negara kita sendiri sehingga kita tidak ikut ke mana-mana,” kata Mayjen TNI Achmad Riad menambahkan.
Mayjen TNI Achmad Riad memastikan pemerintah Indonesia akan menjaga hubungan baik dengan semua negara. “Kita tidak ikut ke mana-mana karena kita punya hubungan baik dengan semuanya. Baik dengan NATO kita punya hubungan baik,” sebutnya.
Mayjen TNI Achmad Riad menilai terjaganya hubungan dengan berbagai negara itu akan berdampak pada lancarnya kerja sama yang dilakukan Indonesia dalam berbagai bidang. “Kita punya alutsista (alat utama sistem persenjataan-red) dari Amerika, Rusia, semua negara mana kita punya,” katanya.
Dirinya mencontohkan bagaimana vaksin di Indonesia juga didapat dari hasil kerja sama dengan negara lain. “Ini saya hubungkan dengan vaksin karena hubungannya dengan diplomasi juga. Kita ada vaksin dari Astrazaneca (Inggris) dan Sinovac (China),” katanya.
Sebelumnya, anggota DPR dari fraksi PKB, Marwan Jafar, meminta pemerintah Indonesia aktif melakukan dialog menyikapi masuknya armada kapal perang China dan Amerika Serikat di Laut Natuna Utara .
Marwan Jafar khawatir persoalan akan semakin membesar karena melibatkan dua negara adidaya. “Indonesia harus bisa melakukan diplomasi yang lunak supaya persoalan tidak berlarut-larut,” ucapnya dikutip dari Antara News pada 10 Maret 2021. (*/red)