BERITA BOGOR – Satuan Lantas Polres Bogor melaksanakan rapat analisa dan evaluasi forum lalu lintas angkutan jalan serta rapat lintas sektoral dalam rangka persiapan pengamanan Natal 2019 dan Tahun baru 2020.
Rapat yang dilaksanakan di aula Nurul Affandi Polres Bogor tersebut dipimpin oleh Kabag Ops Polres Bogor AKP.Agoeng dan Kasat Lantas Polres Bogor AKP.Fadli, serta dihadiri oleh perwakilan dari Ditlantas Polda Jabar, Kasat Lantas Polres Cianjur, Kasat lantas Polres Sukabumi, Kasat lantas Polresta Bogor Kota.
Selain itu juga turut hadir instansi terkait lainnya adalah BPTJ, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Satpol PP Kabupaten Bogor, Dinas PUPR, Dansubdenpom, Jasa raharja, Diskominfo, BPBD, Jasa Marga, Damkar Kabupaten Bogor Bogor dan PHRI.
Berdasarkan hasil rapat Anev (Analisa dan Evaluasi) forum lalu lintas angkutan jalan serta rapat lintas sektoral dalam rangka persiapan pengamanan Natal Tahun 2019 dan Tahun baru 2020, terkait dengan uji coba Sistem 2-1 Jalur Puncak Kepala bagian Humas BPTJ Budi Rahardjo menjelaskan bahwa uji coba sistem 2-1 di jalur puncak untuk kedua kalinya akan dilakukan pada sabtu 7 Desember 2019.
Keputusan untuk melakukan uji coba kedua ini telah melalui proses pembahasan oleh para stake holder terkait pada rapat yang dilaksanakan tanggal31 Oktober 2019 di Kantor Bupati Bogor dan Rapat hari ini (Senin 2 Desember 2019) di Mapolres Bogor.Uji coba sistem 2-1 di jalur puncak pertama kali di lakukan pada Minggu 27 Oktober 2019 lalu.
Sistem rekayasa lalu lintas 2-1 yang diujicobakan ini tidak akan otomatis mengurangi kemacetan di jalur Puncak.
Hali ini mengingat tujuan dari uji coba sistem 2-1 adalah mencari alternative (Jangka pendek) penataan lalu-lintas di jalur Puncak guna memberi ruang aksesbilitas dua arah bagi masyarakat setempat setiap akhir pecan /musim liburan .Munculnya gagasan uji coba sistem 2-1 sendiri merupakan bentuk keputusan yang mengakomodasi usulan dan kepentingan masyarakat di sekitar puncak yang sudah cukup lama terganggu mobilitasnya karena penerapan sistem buka tutup.
Berbeda dengan uji coba tahap pertama, uji coba kedua akan diawali dengan sistem satu arah (one way) dari simpang Gadog menuju arah Puncak mulai pukul 07.00 s.d 12.00 WIB.Selanjutnya akan diberlakukan sistem rekayasa lalu lintas 2-1 pada pukul 12.00 s.d.16.00 WIB.Dua jalur diperuntukan bagi kendaraan yang akan turun dari Taman Safari Indonesia menuju simpang Gadog dan satu jalur akan diperuntukan bagi kendaraan yang naik dari simpang Gadog menuju Taman Safari Indonesia.Selanjutnya, mulai pukul 16.00 WIB pengaturan lalu lintas kembali normal menjadi dua jalur untuk dua arah.Meski jam operasional sistem 2-1 telah ditetapkan, namun jika kondisi di lapangan memerlukan tindakan incidental maka dapat diberlakukan diskresi Kepolisian.
Perbedaan lain pada uji coba Sistem 2-1 tahap kjedua ialah penempatan traffic cone sebagai pemisah lajur.
Jika pada uji coba tahap pertama pemisahan tiga lajur dilakukan dengan menempatkan dua baris traffic cone, maka pada uji coba tahap kedua pemisahan lajur hanya dilakukan dengan menempatkan satu baris traffic cone.Hal ini dilakukan untuk dapat lebih memaksimalkan kapasitas jalan.
Bagian Kebijakan Save Puncak Budi Rahardjo juga menjelaskan uji coba Sistem 2-1 ini juga merupakan bagian dari usulan jangka pendek penanganan transportasi jalur Puncak sebagai bagian dari Program “ Save Puncak “.Upaya lain yang termasuk dalam kerangka jangka pendek diantaranya adalah penyediaan program wisata ke puncak dengan angkutan umum massal point to point dari Jakarta menuju Puncak, penyediaan shuttle dan Park & Ride menuju jalur Puncak, sosialisasi jalur alternative (menjelang exit Cibubur), percepatan pelaksanaan pelebaran jalan dari Gadog – Puncak, serta percepatan pembangunan rest area di Gunung Mas.
Program wisata dengan angkutan umum massal point to point telah diluncurkan pada tanggal 28 September 2019 dengan operator Big Bird.Layanan wisata yang ditawarkan adalah paket perjalanan dari Pasaraya Blok M menuju Taman Safari Indonesia .Dengan tarif 400 ribu rupiah, paket tersebut sudah termasuk tiket PP, tiket masuh wisata Taman Safari Indonesia, dan makanan ringan.
Sementara itu secara keseluruhan program pembenahan kemacetan di Puncak terbagi juga dalam tahapan kerangka jangka menengah dan panjang.Program kerangka jangka menengah adalah penyediaan jalur alternative melalui Sentul (Poros Tenagh Timur) dan pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO).
Sementara itu dalam kerangka jangka panjang akan diusulkan pengembangan alternative transportasi massal berbasis rel dari Kota Bogor menuju Kawasan Puncak, imbuhnya. (dwitama)