Cuaca buruk, tim reaksi cepat BPBD siap siaga.
Kesibukan dengan jadwal padat ditengah cuaca buruk tak menyurutkan semangat tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam menangani pasca kejadian bencana disejumlah titik secara sigap.
Saat ditanya tentang kesigapan anggotanya, Kepala BPBD Kabupaten
Bogor, Yous Sudrajat mengungkapkan seluruh anggota tim reaksi cepat dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) disiagakan selama 24 jam melalui pemberlakukan tugas piket rutin. “Termasuk saya juga ikut piket dan bermalam
dikantor terutama disaat-saat seperti ini, cuaca buruk masih terjadi
sampai awal Februari nanti,” katanya saat dihubungi, Sabtu (18/1/2014) siang.
Bogor, Yous Sudrajat mengungkapkan seluruh anggota tim reaksi cepat dan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) disiagakan selama 24 jam melalui pemberlakukan tugas piket rutin. “Termasuk saya juga ikut piket dan bermalam
dikantor terutama disaat-saat seperti ini, cuaca buruk masih terjadi
sampai awal Februari nanti,” katanya saat dihubungi, Sabtu (18/1/2014) siang.
Menurutnya,
setiap laporan yang masuk akan segera ditanggapi dengan cepat, baik
melalui tindakan evakuasi ke lokasi kejadian maupun melakukan kordinasi
dengan pihak terkait, seperti dinas Pengairan, Rumah Sakit, Muspida. Bahkan mulai dari logistik hingga helikopter akan disiapkan sesuai kebutuhan
dilapangan.
setiap laporan yang masuk akan segera ditanggapi dengan cepat, baik
melalui tindakan evakuasi ke lokasi kejadian maupun melakukan kordinasi
dengan pihak terkait, seperti dinas Pengairan, Rumah Sakit, Muspida. Bahkan mulai dari logistik hingga helikopter akan disiapkan sesuai kebutuhan
dilapangan.
Yous
kembali menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada disaat hujan
deras mengguyur terutama di kawasan yang rentan bencana. “Segera
laporkan kejadian kepada aparat desa setempat jangan ditunda lagi demi
mengurangi resiko bencana yang dapat terjadi kapan saja,” himbaunya.
kembali menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada disaat hujan
deras mengguyur terutama di kawasan yang rentan bencana. “Segera
laporkan kejadian kepada aparat desa setempat jangan ditunda lagi demi
mengurangi resiko bencana yang dapat terjadi kapan saja,” himbaunya.
Berdasarkan catatan Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Sabtu (18/1), terjadi sejumlah peristiwa sebuah rumah tertimbun longsor di kampung Gunung dua Rt.01/02 desa Megamendung, namun tak ada korban jiwa. Rumah milik Jumroni itu kondisinya rusak parah, dapur dan dinding retak-retak dan atap runtuh, sementara satu keluarga dievakuasi kerumah keluarga terdekat. Dilokasi lain, turap kali ciliwung dikawasan Bojongbaru Bojonggede juga amblas ke tengah sungai, namun bongkahan longsor belum dilakukan lantaran arus sungai masih deras, tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Tak hanya itu, puluhan petugas juga kembali diterjunkan kelokasi longsor desa Sukamakmur Kecamatan Sukamakmur guna distribusi logistik berupa beras 50 karung, lauk pauk, tambahan gizi, air mineral, Kidware untuk bayi, selimut, terpal, sandang untuk 16 kepala keluarga korban longsor. Kejadian longsor di Sukamakmur, Jum’at (17/1) kemarin juga mengakibatkan jalan desa terputus akibat tanah longsor.
“Dihari yang sama, juga terjadi sebuah pohon yang berada di depan Gedung Kementerian Agama Kabupaten Bogor, Jalan Raya Bersih, tumbang Jum’at sore sekitar pukul 16.00 WIB,” Sambung Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Budi Aksomo .
Dilokasi lain kejadian serupa, lanjutnya, pada Jum’at (17/1) kemarin terjadi longsor wilayah Kabupaten Bogor juga di desa Kuta Kecamatan Megamendung yang membahayakan permukiman warga sehingga 91 jiwa dari 21 kepala keluarga dievakuasi kerumah keluarga atau kerabat dekat. Di desa Sukadamai Kecamatan Dramaga terjadi longsor dari tebing setinggi 7 meter yang mengakibatkan jalan Cilubang Rt.02/03 terputus sepanjang 6 meter, dan tak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
“Satu rumah ambruk akibat tanah amblas di Rt03/08 kampung Citeko Kecamatan Cisarua, pemilik rumah dan keluarga selamat sudah dievakuasi kerumah keluarga terdekat,” papar Budi saat dihubungi.
Tak hanya itu, puluhan hektar areal pertanian di wilayah Kecamatan Cariu, Kabupaten
Bogor juga terancam rusak dan dipastikan gagal panen karena terkena dampak
banjir bandang yang mendera Kali Cibeet, Kamis (16/1) lalu. (als)
Editor: Alsabili