Sepanjang tahun 2011 Pemerintah Kota Bogor terus
berupaya menangani masalah persampahan secara konsisten di Kota Bogor.
Melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) capaian tahun 2011
menunjukkan tren meningkat sesuai target RPJMD (Rencana Pembangunan
Jangka Menenh Daerah) Kota Bogor tahun 2010-2014. Tahun ini, volume
sampah di Kota Bogor yang terangkut mencapai 1640 m3/hari.
Volume sampah tersebut meningkat sebesar 6m3/hari dari Tahun 2010.
Dengan demikian target kinerja pelayanan persampahan pada Tahun 2011
mencapai 70,1 % dari total luas wilayah administrative Kota Bogor.
Kepala DKP Kota Bogor Daud Nedo Darenoh menjelaskan, volume sampah
Kota Bogor tahun 2011 diperhitungkan mencapai 2.402.4 M3 atau naik
sebanyak 2.8% dari 2.337 m3 pada tahun 2010. Hal ini berdasarkan asumsi
kenaikan jumlah penduduk sebesar 2,8%.
Sementara target penambahan wilayah layanan sebesar 0,14% dari tahun
2010, dilakukan dengan memperluas wilayah layanan ke Kelurahan Cimahpar
yang mencakup 8 RW (RW 09, 07, 08, 05, 03 dan RW 16 serta sebagian RW
15).
“Upaya pencapaian target dilakukan dengan cara meningkatkan kinerja
pelayanan persampahan melalui pengelolaan biaya operasional pelayanan
kebersihan, peremajaan dan pemeliharaan armada pengangkutan, peningkatan
peran serta masyarakat dalam upaya pengurangan sampah dari sumber
melalui pengelolaan sampah dengan konsep 3R, perpanjangan kerjasama
pengelolaan sampah TPA Galuga dengan Kabupaten Bogor serta melakukan
kegiatan kepedulian social terhadap masyarakat di sekitar TPA Galuga,”
jelas Daud di Kantornya, Senin (26/12/2011)
Daud menjelaskan, pembuangan sampah ke TPA Galuga didukung oleh jumlah
armada efektif yaitu 63 unit Dump Truck, 28 unit Arm roll, 1 unit
compactor truck, 7 unit kijang pick up, 15 unit gerobak motor, dan 100
unit container yang tersebar diwilayah pelayanan kota Bogor.
Program 3R
Sementara itu, untuk meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan
sistem pengelolaan persampahan, pemerintah Kota Bogor mengajak
masyarakat mengembangkan pengelolaan sampah yang mengedepankan konsep
3R. Baik individu maupun skala kawasan.
Untuk Skala Kawasan, DKP telah menyediakan sarana dan prasarana
pengelolaan sampah dengan konsep 3R di 6 (enam) lokasi sebagai lokasi
TPST 3R yaitu di Kelurahan Kertamaya, Kelurahan Mulyaharja, Kelurahan
Katulampa (2 lokasi) dan Kelurahan Ciparigi.
“Dengan adanya pengelolaan sampah dengan konsep 3R ini diperkirakan
dapat mengurangi volume sampah dan terolahnya sampah di sumber sebesar
2,5% dari timbulan sampah Kota Bogor atau sekitar 60 m3/hari,”
tambah Daud
Sedangkan untuk skala individu, pembinaan pengelolaan sampah bermitra
dengan PKK melalui penyediaan sarana pengolahan sampah organik atau
komposter dan pelatihan pembuatan kompos di Kelurahan Cimahpar,
Kelurahan Tegallega dan Kelurahan Harjasari.
Diakuinya, bahwa program 3 R yang selama ini sulit dilakukan atau belum
memberikan hasil yang bermakna dan menjadi tantangan yang memerlukan
kesungguhan terutama dalam masalah pendidikan dan penyuluhan.
Mengingat upaya pengurangan volume sampah disumber sangat erat kaitannya
dengan perilaku masyarakat, maka diperlukan upaya penyadaran dan
peningkatan pemahaman untuk mendorong perubahan perilaku.
Untuk itu telah dilakukan sosialisasi dan penyuluhan maupun kampanye
yang terus menerus mengenai pengelolaan sampah dengan konsep 3R. Dengan
ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai “nilai pengurangan
sampah disumber dan dampaknya terhadap kebersihan dan kesehatan
lingkungan. Sehingga masyarakat tergerak untuk ikut peduli dan
menicintai lingkungan mereka. (*)
Sumber : Bogor News 26/12/2011 (iso)