Drainase Jalan Raya Puncak Bogor sangat memprihatinkan.
Sejak bertahun – tahun silam drainase disepanjang Jalan Raya Puncak tak berfungsi, air tak dapat mengalir akibat tersumbat sampah dan rumput liar serta tak pernah ada perbaikan dari pemerintah setempat. Kondisi ini mendorong masyarakat peduli lingkungan berinisitif secara swadaya membersihkan saluran yang tersumbat, Jum’at (14/3/2014).
“Kami mempertanyakan kepada pemerintah, kemana uang Puncak di bawa. Karena ramainya pariwisata dan besarnya uang berputar di puncak tidak menyentuh sama sekali pada pembangunan infrastruktur di Puncak” ujar Acil, salah satu warga Cisarua yang memelopori pembersihan parit.
Acil sangat menyayangkan kurangnya perhatian Pemkab Bogor terhadap Drainase di sepanjang Jalan Raya Puncak. Sebagai Kota Pariwisata andalan Kabupaten Bogor, harusnya Pemkab Bogor lebih memperhatikan kondisi tersebut. Hal tersebut selain berdampak pada meluapnya air ke jalan dan kerumah warga, juga mengakibatkan pemandangan yang kurang sedap bagi masyarakat dan wisatawan Puncak.
Kondisi ini pernah di pertanyakan pula pada SKPD terkait, khususnya Dinas Bina Marga Kabupaten Bogor oleh Masyarakat Adat Puncak (MAP) pada peringatan Hari Bumi Tahun kemarin. Namun pada kenyataannya Pemkab Bogor tetap tidak memperhatikan. Bahkan mereka berkilah bahwa perawatan badan Jalan Raya Pucak bukan tanggung Jawab Pemkab Bogor, namun menjadi kewenangan Propinsi Jawa Barat.
Selama ini akibat tidak terpeliharanya parit, pada saat hujan turun air sering meluap kejalan. Tak pelak sampah dan bebatuan menghiasi jalanan Puncak. bahkan Januari kemarin, akibat luapan air parit Rumah Kh. Kholil yang berdampingan dengan Makan Pahlawan Nasional Kh. Idham Khalid kebanjiran. Akibat dari luapan tersebut dinding Rumah Kh. Kholil jebol dan banjir setinggi 60 cm.
Pembangunan trotoar dan parit menjadi tuntutan warga puncak. Karena dengan hal tersebut akan membuat nyaman bagi pengguna jalan khususnya pejalan kaki dan tentu menambah keindahan Kota Puncak sebagai ikon Pariwisata Kabupaten Bogor. (cj)
Editor: Sunyoto
Artikel Terkait :
Pintu Tol Katulampa Akan Dibuka Tahun 2020
Bupati Ingin Pembangunan Jalan Poros Tengah Timur Dilanjutkan
Pembangunan Jalur Puncak 2 Poros Tengah Timur Akan Telan Rp1,2 Triliun
Bima Arya Optimis Gedung Baru RSUD Rampung Sesuai Target
Diduga Pemenang Tender Alihkan Pengerjaan Proyek
Sayembara Desain Kawasan Ibukota Negara, Total Hadiah 5 Miliar
Rencana Pembanguna Exit Tol Pangandaran
Rencana Proyek Double Track Bogor Sukabumi Masih Dibahas