BERITA BOGOR | beritabogor.com – Ancaman Demam Berdarah Dengue atau (DBD) di Kabupaten Bogor masih marak hingga merenggut nyawa. Adinda Karina Ramadhani (9) kelahiran Cileungsi 26 Agustus 2010 warga asal Desa Dayeuh Kecamatan Cileungsi menghembuskan nafas setelah kritis menderita DBD.
Paman Korban, Asep menuturkan dikarenakan kondisi almarhumah keponakan saya semakin ngedrop, pihaj keluarga langsung bawa ke klinik Dera Asyifa’. “Setelah itu, dokter klinik melihat kondisi keponakan saya semakin menurun akhirnya pihak klinik merujuknya ke RS Hermina di Cileungsi,” ujar Asep kepada wartawan, Jum’at (15/02/2019).
Terpisah, Ketua RW 01 Desa Dayeuh, Ahmadi, membenarkan ada warganya seorang anak yang meninggal akibat wabah DBD. “Iya benar minggu kemarin tepatnya hari Kamis (14/2) seorang gadis belia telah meninggal dunia karna DBD,” ungkapnya, Senin (18/2/2019).
Diketahui, sejak Boling bupati bogor Ade Yasin datang ke Cileungsi, belum terlihat sosialisasi pihak Puskesmas Cileungsi datang kewilayahnya pada program pencegahan DBD seperti Fogging dan pemberian bubuk Abate kepada warga. “Padahal bupati saat boling mengintruksikannya,” jelasnya.
“Selama ini pihak Desa Dayeuh bersama Karang Taruna secara rutin melakukan fongging tiap datang musim penghujan. Namun selama ini untuk fogging dari Puskesmas diwilayah RW 01 ini belum kita rasakan, untuk pemberian bubuk abate akan kita konfirmasi ke masing-masing RT setempat,” terangnya.
Menanggapi hal itu, dirinya membeberkan sejak Boling bupati beberapa waktu lalu di cileungsi, kata Ahmadi, khusus diwilayahnya belum ada sosialisasi dari pihak Puskesmas Cileungsi dalam mensosialisasikan terkait bahaya DBD. “Ya kita berharap ada sinergitas kepada instansi dinas terkait kesehatan bersama warga dilingkungan bawah ini,” tukasnya. (red/asep)