BERITA BOGOR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor mendorong pengembangan wisata di wilayah barat Kabupaten Bogor sebagai alternatif wisata di Kawasan Puncak, Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
“Wilayah barat Kabupaten Bogor memiliki panorama yang sangat indah, potensinya sangat bagus jadi harus digali dan dikembangkan, baik infratruktur maupun promosi secara masif,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Muhammad Romli di Cibinong, Bogor, kepada Antara, Senin (22/11/2021)
Menurut dia, tak sedikit potensi alam yang bisa dikembangkan menjadi objek wisata di wilayah yang sedang diajukan ke pemerintah pusat untuk menjadi daerah otonomi baru (DOB) itu. Namun, dia mengingatkan agar pengembangan objek wisata di wilayah barat Kabupaten Bogor ini harus melibatkan partisipasi masyarakat.
“Intinya kami ingin agar pemanfaatan alam punya dampak ikutan terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar,” kata Romli.
Untuk diketahui, pengembangan pariwisata di wilayah barat Kabupaten Bogor, salah satunya di Kecamatan Nanggung yang memiliki pesona alam Gunung Salak yang indah, masuk ke wilayah Desa Malasari, dengan pemandangan kebun teh yang cukup luas.
Wilayah yang terletak di sebelah barat Kabupaten Bogor ini memiliki beberapa potensi wisata desa, seperti geoheritage eks pertambangan bawah tanah Antam terdiri atas Curug Sawer, Leuwi Bongbang, Setu Nirmala, dan Curug Macan.
Sedangkan bio heritage terdiri atas Taman Nasional Gunung Halimun Salak, pengamatan elang, pengamatan Oa, habitat Anggrek Raksasa, Hutan Hujan, Perkebunan Teh Nirmala, Agromedika, persawahan terasering.
Selanjutnya, cultural heritage, yakni Pendopo Bupati, Situs Pasir Jambu, Situs Kramat Mbah Kudung dan Mbah Langgar, Kampung atau Desa Wisata Malasari, serta Kampung Malani seni pencak silat dan pertanian.
Wilayah Nanggung juga memiliki komoditas unggulan, seperti cengkih, tanaman obat, manggis, dan produk logam. Sehingga, dalam Strategi Pembangunan Pariwisata Daerah masuk ke dalam Kawasan Strategis Pariwisata Daerah (KSPD) Halimun-Salak bersama-sama dengan Tenjolaya, Leuwiliang, Leuwisadeng, Pamijahan, Sukajaya, Jasinga, bertema utama alam, budaya, dan geopark serta tema pendukung edukasi. (red)